Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

BERITA LENGKAP: Mahasiswa Pati Kuliah di Jakarta Meninggal di Semarang, Masuk PDP Corona

Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kabupaten Pati meninggal dunia. Pasien laki-laki berusia 23 tahun ini meninggal di RSUD KRMT Wongsonegoro

Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Freepik.com
Ilustrasi 

Orang nomor satu di Jateng itu secara khusus meminta kepala daerah di 35 kabupaten/kota untuk memperketat pengawasan di wilayahnya masing-masing.

"Jangan menyepelekan, jangan merasa kuat dan sehat, lalu berbuat semau sendiri tanpa mengindahkan imbauan pemerintah.

Boleh jadi Anda kuat, sehat, atau imun Anda bagus sehingga meskipun tertular Anda tidak merasakan gejala sakit, tapi ketahuilah Anda tetap bisa menularkan virus ini pada orang tua, isteri, suami, dan anak-anakmu," katanya.

Terkait dengan antisipasi penyebaran COVID-19 di Jateng, Ganjar juga mencermati pergerakan warga perantauan asal provinsi setempat yang mempercepat mudik ke kampung halaman.

Dirinya menyebut telah ada 80 unit bus membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara.

Selain itu, juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng misalnya pada 22 Maret 2020 di Terminal Bulupitu Purwokerto tercatat 2.323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang.

Situasi yang sama juga terjadi di Terminal Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, dan Cilacap.
Oleh karena itu, Ganjar meminta para bupati dan wali kota lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus. Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW," katanya.

Para kepala daerah juga dipersilakan jika memang harus menutup tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan seperti alun-alun, objek wisata, pantai dan sebagainya, termasuk melarang setiap bentuk aktifitas massal seperti peribadatan dan resepsi pernikahan.

"Sekarang ini sudah terlalu banyak korban jatuh, bahkan tidak sedikit tenaga medis yang berguguran. Karena itu, sayangi dirimu, sayangi keluargamu, bersama kita patuhi imbauan pemerintah, agar tidak semakin banyak air mata tertumpah. Semoga 'pageblug' ini segera bisa kita lalui," ujarnya.

Sopir Bus Positif Corona

Di sisi lain, seorang sopir bus warga Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri dinyatakan positif corona atau Covid-19. Kini, dia menjalani isolasi di RSUD Soediran Mangun Soemarso.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, warga yang positif corona tersebut berjenis kelamin laki-laki dan masih berusia 27 tahun. Dia berprofesi sebagai sopir rute Bogor-Jakarta-Wonogiri.

Menurutnya, sopir itu diketahui positif corona pada 25 Maret 2020 malam. Hal itu menyusul adanya hasil laboratorium dari Balitbangkes Kemenkes yang menyatakan pasien positif.

Sebelumnya pasien menjalani perawatan di rumah sakit sejak 16 Maret 2020. Saat itu dilakukan tes pada 19 Maret 2020 yang menyatakan pasien sehat. Karena sehat, 20 Maret 2020 pasien pulang.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved