Virus Corona Jateng
Hikmah Corona, Setiap Rumah di Purwonegoro Kini Terpasang Keran dan Sabun
Warga pedesaan kini menjadi rajin cuci tangan hindari wabah virus corona. Mereka rajin membersihkan lingkungan yang menjadi sarang kuman
Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Wabah Virus Corona menjadi momok bagi masyarakat dunia. Virus mematikan itu bisa menular ke siapa saja tanpa pandang bulu.
Pengawalan berlapis mungkin bisa melindungi seorang dari ancaman musuh bersenjata tajam.
Tetapi untuk virus yang tidak terlihat, perlindungan itu tidak berarti.
Nyatanya, para pemimpin mulai perdana menteri, menteri, anggota DPR hingga kepala daerah pun ikut terjangkit virus ini tanpa diketahui siapa yang menularkan.
• Oknum Polisi Gresik Cabuli Mertua hingga 7 Kali, Padahal Punya Istri Cantik dan Muda
• Kode Pensiun dari MotoGP? Rossi Disebut Tak Lagi Nyaman Berada di Pitnya
• Virus Corona Paling Menular Hanya di Minggu Pertama Gejala, Ini Hasil Penelitiannya
• Wabah Virus Corona Menyatukan Manchester United dan Liverpool, Cairkan Rivalitas Puluhan Tahun
Masyarakat hanya bisa mencegah agar virus itu tidak menular. Di antara upaya itu melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Padahal di Indonesia, termasuk di pedesaan, budaya ini masih belum populer.
Kesadaran masyarakat untuk merawat kebersihan masih sangat rendah.
Meski beragam cara, termasuk edukasi tak henti-hentinya dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan PHBS di masyarakat.
Tetapi wabah Corona membuat masyarakat rela mengubah pola hidupnya secara drastis. Musibah ini cukup ampuh menyadarkan masyarakat ternyata.
Perlahan, masyarakat dengan sendirinya menyadari pentingnya merawat kebersihan. Pengetahuan masyarakat tentang virus dan cara penularannya juga meningkat.
Padahal, sebelum Corona mewabah, banyak penyakit menular lain yang juga dipengaruhi kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Warga pedesaan kini menjadi rajin cuci tangan. Mereka juga rajin membersihkan lingkungan yang menjadi sarang pertumbuhan kuman.
Bahkan, cara membuat cairan disinfektan yang sebelumnya istilah itu tak dikenal, pun sudah banyak diketahui masyatakat.
Iya, di luar teror yang masih menghantui, bencana non alam ini membawa hikmah tersendiri untuk mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik.
Fenomena ini terlihat di Desa Purwonegoro Kecamatan Purwanegara.
Kepala Desa Purwonegoro Rendra Sabita Noris mengatakan, pihaknya mewajibkan setiap Kepala Keluarga (KK) memasang keran air di depan rumahnya. Warga juga wajib melengkapinya dengan sabun untuk cuci tangan. Pihaknya tengah menggiatkan PHBS akhir akhir ini menyusul ramainya isu Corona. Ini dilakukan tak lain untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Setiap rumah kami programkan terpasang keran di depannya lengkap dengan sabun,"katanya