PSIS Semarang
PSSI Bolehkan Klub Potong Gaji Pemain, Striker PSIS Semarang Harap Gajinya Bulan Maret Dibayar Utuh
Induk organisasi sepakbola nasional, PSSI membolehkan klub peserta memotong gaji pemain terkait penundaan kompetisi karena bencana nasional covid-19 a
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Induk organisasi sepakbola nasional, PSSI membolehkan klub peserta memotong gaji pemain terkait penundaan kompetisi karena bencana nasional covid-19 atau virus corona.
Hal itu sesuai surat PSSI pada 27 Maret lalu, yang dikirimkan ke klub peserta mengenai kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 dalam status keadaan tertentu darurat bencana virus corona (Covid-19).
Ada enam poin dalam isi surat tersebut.
• Nella Kharisma Tersipu Malu Ketika Dory Penabuh Gendang Didi Kempot Akan Nafkahinya dan Anak-anak
• Cara Login dan Isi Sensus Penduduk Online 2020 di sensus.bps.go.id, Besok Terakhir
• Jika Jakarta Diisolasi, Bagaimana Nasib Warga Jateng di Sana? Ini Penjelasan Ganjar Pranowo
• Lain dari Biasanya, Respon Warga Saat Petugas Jemput Pasien Positif Corona di Majene
Satu hal yang paling menarik yakni klub peserta boleh melakukan perubahan gaji pemain untuk periode bulan Maret, April, Mei, dan Juni yang dikategorikan sebagai force majeure.
"Klub Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah ditandatangani atau disepakati antara klub dan pemain, pelatih dan offisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020 yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja," demikian isi surat tersebut.
Merespon hal itu, striker PSIS, Hari Nur Yulianto berharap segera ada pertemuan antara perwakilan pemain dan manajemen untuk membahas soal gaji pemain.
Ia mengaku, masih menunggu kabar dari manajemen terkait hal itu.
"Kalau dari manajemen belum ada pemberitahuan kontrak, termasuk rencana pembaruan gaji yang dibayarkan sebesar 25 persen.
Belum ada pembicaraan apapun dengan semua pemain," kata Hari Nur, Senin (30/3/2020).
Pemain berusia 30 tahun ini mengatakan, jika memungkinkan, ada kesepakatan antara pemain dan manajemen untuk sama-sama mencari jalan tengahnya.
Disisi lain, ia berharap untuk pembayaran gaji pada bulan Maret tak mengalami pemotongan.
Sebab, hingga Maret tim masih beraktivitas.
Termasuk melakoni tiga pertandingan awal Liga 1 2020.
"Sampai Maret kan masih ada aktivitas.
Semoga kami tetap mendapatkan hak yang penuh, setelah itu baru kita bicarakan bersama untuk bulan berikutnya," ujar Hari Nur.