Virus Corona Jateng
Selain Wabah Corona, Waspadai Ancaman Fenomena Tahunan Ini di Jawa Tengah
Selain wabah virus corona, masyarakat di Jawa Tengah perlu mewaspadai fenomena alam pancaroba dan hujan es.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: Daniel Ari Purnomo
"Awal kemaraunya tahun ini lebih lambat 10 hari dari kondisi normal," pungkasnya.
Warga Tapa Pepe
Tiga hari sebelumnya, BMKG pusat memprakirakan, sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim pancaroba alias peralihan dari musim hujan ke musim kemarau mulai akhir Maret hingga awal Mei 2020.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Widada Sulistya menyampaikan, prediksi itu berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer.
"Secara umum saat pancaroba, perubahan kondisi cuaca relatif lebih cepat, di mana pada pagi-siang umumnya cerah-berawan dengan kondisi panas terik dan dapat diikuti hujan intensitas tinggi dalam durasi singkat yang dapat terjadi pada siang-sore hari," jelas Widada melalui siaran pers BMKG, Sabtu (28/3/2020).
"Kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan es, banjir bandang, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 km/jam dalam durasi singkat," imbuh dia.
Berdasarkan dinamika atmosfer terkini, BMKG memprakirakan, pada tanggal 28-31 Maret 2020, potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di belasan provinsi, termasuk DKI Jakarta.
Wilayah-wilayah itu antara lain:
1. Pesisir barat Sumatera
2. Jawa Barat
3. DKI Jakarta
4. Jawa Tengah
5. DI Yogyakarta
6. Jawa Timur
7. Bali