Virus Corona Jateng
Hindari Pemeriksaan, Banyak Pemudik Turun di Pinggir Jalan, Bupati Sragen Surati PO Bus
Pelaku Perjalanan (PP) di Kabupaten Sragen per Kamis (30/3/2020) mencapai 4.998 orang. Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi terminal Pilangsari
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Jumlah Pelaku Perjalanan (PP) di Kabupaten Sragen per Kamis (30/3/2020) mencapai 4.998 orang. Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi terminal Pilangsari yang sepi pemudik.
Kepala Terminal Pilangsari Sragen, Sabarmanto mengatakan hal ini terjadi karena banyaknya penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang turun di pinggir jalan dan beberapa tempat-tempat bus biasa menurunkan penumpang.
"Sebenarnya terminal Pilangsari lebih ke pemberangkatan. Penumpang dari Jabodetabek atau kota lain jika turun tidak ke terminal, tapi dipinggir jalan," kata Sabar, Senin (30/3/2020).
Kendati demikian, pihaknya menyampaikan berusaha ikut berpartisipasi untuk melaporkan jumlah pemudik meskipun tidak turun di Terminal Pilangsari.
• Kisah Perjuangan Polwan Terpaksa Jadi Dukun Beranak Tolong Wanita Melahirkan di Pinggir Jalan
• Jadwal Samsat Keliling di Kabupaten Sragen, Rabu 1 April 2020
• BERITA LENGKAP: Pelanggan Listrik 450 V Digratiskan dan Presiden Tetapkan Kedaruratan Kesehatan
• Kisah Perjalanan Bob Hasan: Raja Kayu Anak Juragan Tembakau Kedu
"Kita berkoordinasi dengan agen-agen penumpang, Perusahaan Otobus (PO) meskipun mereka tidak turun terminal, tapi kami punya datanya. Sementara untuk Sragen kita secara online kita minta ke PO-PO untuk melaporkan," katanya.
Hal itu dikatakannya juga telah disepakati secara kedinasan dari provinsi juga dari Bupati Sragen.
Terkait perlu tidaknya adanya screning kepada penumpang yang turun, Sabar menerangkan hingga kini belum ada perintah dari pusat.
Sementara, guna pengamanan Terminal dari Virus Corona, Terminal Pilangsari sudah tiga kali dilakukan penyemprotan dari Pemda dan BPBD sebanyak dua kali.
Selain itu di terminal juga disediakan tempat cuci tangan serta sabun. "Kami juga memberikan penyuluhan kepada calon penumpang maupun crew bus agar di dalam menunggu itu jangan sampai berdekatan," katanya.
Dia menambahkan juga telah memperoleh alat penyemprot disinfektan, sabun, hand sanitizer kiriman dari Provinsi Jawa Tengah.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan banyaknya pemudik merupakan permasalahan tersendiri di daerah.
"Kita surati semua PO agar tidak menurunkan penumpang di jalan, harus di terminal.
Begitu turun kita screening. Jika demam kita karantina dulu, jika sehat di karantina 14 hari mandiri. Stasiun sudah ada posko kesehatan,” terang Yuni.
Yuni menambahkan pemudik yang pulang dengan kendaraan mandiri juga sulit terdeteksi. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Sragen akan ada rencanca pola buka tutup untuk screning pemudik dengan kendaraan pribadi.
"Kita sepakat pada jalan-jalan protokol buka tutup pada jam-jam tertentu dan membubarkan kerumunan,” ungkap dia. (uti)