Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tokoh Olahraga

Kisah Perjalanan Bob Hasan: Raja Kayu Anak Juragan Tembakau Kedu

Bahkan membangun gedung PB PASI pun menggunakan dana pribadi Om Bob. Agar atletik Indonesia merajai Asia Tenggara.

BOLASPORT.COM/LARIZA OKY ADISTY
Atlet estafet dan lari 100 meter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (kiri), dan ketua PB PASI, Bob Hasan (kanan), saat menemui awak media di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (7/5/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Bob Hasan sosok raja hutan itu tidak sayang uang jika untuk keperluan atletik.

Bahkan membangun gedung PB PASI pun menggunakan dana pribadi Om Bob. Agar atletik Indonesia merajai Asia Tenggara.

Bicaranya tegas teratur dan meyakinkan. Wajahnya khas dengan kumis awet tebal sejak muda hingga tua. Orang mengenalnya Bob Hasan, sosok pengusaha sukses dan 'care' serta serius memajukan atletik Indonesa.

Bob Hasan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) meninggal dunia.

Pria kelahiran Jakarta, 24 Februari 1931 tersebut mengembuskan napas terakhir di RSPAD, Jakarta, Selasa (31/3/2020), pada pukul 11.00 WIB.

Sebelum menjadi Ketum PB PASI, Bob Hasan merupakan seorang pengusaha yang dijuluki "raja kayu". Ia dilahirkan di Jakarta pada 24 Februari 1931.

BERITA LENGKAP: Pelanggan Listrik 450 V Digratiskan dan Presiden Tetapkan Kedaruratan Kesehatan

Hotline Semarang : TPS Ulin, Sampahnya Tak Pernah Tuntas Dibersihkan

FOKUS : Yang Terang dalam Diam

Diberitakan Harian Kompas, 11 Desember 1988, masa kecil Bob Hasan terbilang tak menentu. Sebagai seorang anak pedagang tembakau di daerah Kedu, Jawa Tengah, tempat tinggalnya terus berpindah-pindah tempat.

Bob mulai mengenal dunia bisnis di sekitar 1958, ketika dia memegang Finex (ekonomi dan keuangan) dari Territorium IV atas kepercayaan Presiden Soeharto.

Ketika itu ia memiliki sekitar 25 perusahaan namun tak pernah sekalipun dirinya memegang kendali pimpinan sebagai direktur utama. Dia hanya menanam modalnya, kemudian mengontrol kehidupan perusahaannya.

Diketahui, Bob Hasan pernah mengetuai berbagai organisai di antaranya sebagai Ketua Umum Masyarakat Perkayuan Indonesia (MPI), Ketua Umum Apkindo (Asosiasi Panel Kayu Indonesia), dan lain sebagainya.

Ia menikah pada 31 Desember 1975 dengan mojang Priangan asli Cirebon, yakni Pertiwi Soemadi. Adapun istrinya tersebut pernah menjadi pramugari sebelum dipersunting Bob Hasan.

Harian Kompas, 26 Oktober 1979 mencatat, Bob Hasan terpilih menjadi Ketua Umum PB PASI menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo. Setelah terpilih, ia memiliki beberapa program yang akan dijalankan pada waktu itu.

Di antaranya, Bob menggerakkan acara-acara lari massal baik berupa lomba lari jarak jauh maupun estafet.

Selain itu, ia juga menunjuk pejabat-pejabat bekas perusahaan-perusahaannya di daerah sebagai pimpinan klub atletik setempat.

"Pokoknya sasaran kita lima tahun lagi bisa melewati atletik Malaysia, Muangthai (Thailand), Filipina, dan Burma (Myanmar)," kata Bob kala itu.

Bob Hasan juga pernah menjabat sebagai Menteri di era Presiden Soeharto pada 1998. Saat itu, Bob dilantik sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII.

Di sisi lain, atas jasanya meningkatkan kerja sama dan pembinaan atletik, Federasi Atletik Jerman (DLV) memberikan penghargaan tertinggi "Goldene Ehren Packeten" kepada Bob Hasan.

Diberitakan Harian Kompas, 26 Juni 1984, kerja sama tersebut dilakukan dengan pengiriman pelatih maupun atlet untuk berlatih di Jerman Barat. Selain itu, turut juga mendatangkan pelatih Jerman Barat ke beberapa provinsi di Indonesia.

Konglomerat itu meninggal dunia di usia 89 tahun. Bob Hasan diketahui mengidap penyakit kanker dan telah menjalani perawatan secara intensif sejak tiga bulan terakhir.

Para atlet dan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) tentu yang paling kehilangan sosok Bob Hasan.

Sejak 1976 Bob Hasan menjadi Ketum PB PASI. Dia jadi Ketum sekaligus penyokong dana untuk kemajuan atletik di Indonesia.

Om Bob, panggilan akrab Bob Hasan, seperti dua sisi mata uang. Di dunia bisnis, perhitungan salah satu konglomerat tanah air itu amat cermat dalam mengelola setiap unit usahanya.

Dia sosok pengusaha yang tak sayang uang demi kemajuan olahraga terutama atletik. Dia bos perusahaan kertas Georgia Pacific, lanjut judi Kalimanis Group. Raja Kayu ini juga meluaskna bisnisnya di sektor keuangan, asuransi, dan otomotif.

Dia sosok dermawan senior. Buktinya gedung asrama pelatnas PB PASI dibangun menggunakan dana pribadinya.

Om Bob berani kucurkan dana pribadi untuk biayai seluruh ongkos dan akomodasi para atletnya yang berprestasiberjuang di luar negeri demi mengharumkan nama bangsa. Dia pimpin PB PASI selama 44 tahun hingga tutup usia.

Selama kepemimpinan Bob Hasan, muncul nama-nama atlet cabang atletik kebanggaan Indonesia antara lain sprinter Indonesia Purnomo Yudho, Mardi Lestari, Supriati Sutono (pelari jarak jauh), Suryo Agung Wibowo (sprinter), Triyaningsih (lari jarak jauh), Dede Irawati (lari gawang), Maria Londa (lompat jauh), hingga yang terkini pelari cepat fenonemal, Lalu Muhammad Zohri.

Suryo Agung misalnya, pernah tercatat sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara yang diciptakan pada SEA Games 2009 Vientianne, Laos.

Rekornya diraih dengan catatan waktu 10,17 detik. Catatan waktu itu sempat bertahan selama 10 tahun dan akhirnya dipecahkan oleh Lalu Muhammad Zohri pada Kejuaraan Atletik Asia 2019. Catatan waktu Lalu Zohri saat itu 10,15 detik.

"Memang sangat jarang orang seperti Beliau. Tapi, saya memilih sikap otimistis ke depannya harus ada yang menggantikan peran Bapak untuk masa depan atletik Indonesia," terang Suryo Agung, saat akan melayat ke rumah duka, Selasa (31/3).

Selamat jalan Om Bob, kiprah perjuanganmu memajukan atletik Indonesia akan selalu dikenang. (kompas/cnn/wid)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved