Virus Corona Jateng
Virus Corona Jateng: Sembilan PDP di Magelang Sembuh dan Dua Pasien dalam Pemantauan
Sebanyak sembilan orang dari 14 pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Magelang, Jawa Tengah
"Tiga hari berikutnya sesak napas, tidak bisa bergerak dijemput dari teman-teman PSC atau PMI ke RS dan meninggal dinyatakan PDP," kata Sri, tanpa memerinci tanggal meninggalnya pasien itu.
Sri Harso menambahkan, pasien tersebut berangkat ke Gowa tidak sendirian.
"Kami akan minta tolong kepada Pak Lurah dan RT RW, segera minggu ini harus didata orang ikut pengajian di Gowa," katanya.
Sementara itu, Pemkab Temanggung akan melakukan refocusing APBD 2020 sekitar Rp 50 miliar untuk penanganan wabah virus corona (Covid-19).
"Refocusing anggaran kami tempuh dengan cara perubahan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) baru, kegiatan-kegiatan baru tetapi tanpa mengubah APBD," kata Bupati Temanggung, M Al Khadziq, seusai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2021 Kabupaten Temanggung di Pendapa Pengayoman, Selasa (31/3).
Khadziq menuturkan, pihaknya akan berkonsultasi dengan DPRD tentang perubahan DPA dan penyusunan kegiatan-kegiatan baru tersebut karena angkanya relatif besar untuk mencukupi kebutuhan penanganan masalah Covid-19.
"Anggaran mungkin kami perlukan untuk social safety kepada kelompok yang paling terdampak, kemudian untuk program-program penanganan dan pencegahan Covid-19,
karena memang di APBD 2020 saya yakin semua pemerintahan juga belum ada yang menganggarkan tetapi karena kita harus menghadapinya sehingga harus ada dana untuk mencukupi kebutuhan penanganan Covid-19," katanya.
Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo mengatakan, refocusing dengan menggeser anggaran.
Kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat dicabut dulu, antara lain perjalanan dinas, pertemuan atau rapat, dan kegiatan yang menghadirkan orang banyak.
Ia menyampaikan, dana tanggap bencana Covid-19 diperkirakan menghabiskan Rp 50 miliar.
Pada tahap awal lalu telah dialokasikan Rp 3,1 miliar untuk sosialisasi, penyemprotan, dan pembelian alat pelindung diri (APD).
"Meskipun ada dana social safety pada mereka yang terdampak Covid-19, tetapi dana itu tidak akan cukup meskipun dianggarkan berapa pun, perlu melibatkan masyarakat dan sektor swasta," katanya. (Ant)
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Pamit Pergi ke Kebun, Kadiarjo Katam Ditemukan Meninggal Dunia
• Terima 1.500 Box Susu Kambing, Bupati Umi Bagikan Kepada Tenaga Kesehatan
• 6 Ciri Corona Tanpa Gejala Demam Tinggi dan Batuk: Terasa Lelah hingga Sakit Perut