Teknologi
Ventilator Portabel Buatan Indonesia bagi Pasien Corona, Karya Dr Syarief Hidayat ITB
Institute Teknologi Bandung (ITB) dengan Universitas Padjajaran dan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB saat ini tengah membuat alat ventilator darurat
TRIBUNJATENG.COM - Institute Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Universitas Padjajaran dan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB saat ini tengah membuat alat ventilator darurat.
Ventilator menjadi salah satu alat yang dibutuhkan di rumah sakit untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas.
Pada masa pandemi virus corona seperti saat ini, ventilator menjadi salah satu alat yang dibutuhkan, sementara jumlahnya terbatas.
• Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal
• Ciri-ciri Penipu Driver Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Kumis Tipis
• Getaran Muka Bumi Berkurang karena Corona Sebulan Ini, Gempa Makin Mudah Terdeteksi
• Berhenti Merokok Perkuat Imun di Tengah Pandemi Corona Menurut Dokter Yeffry dari RS Telogorejo
Alat ventilator portabel yang diberi nama 'VentI' buatan ITB dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di pasar.
"Karena adanya kondisi pandemi Covid-19, maka saat ini supply chain alat kesehatan sudah tidak berfungsi baik.
Oleh karena itu, dalam kondisi darurat seperti sekarang, komponen diperoleh sesuai dengan yang tersedia di pasar," ujar Ketua Tim Pengembangan Ventilator Portabel yang juga Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Dr. Syarief Hidayat, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).
Syarief mengatakan, ventilator tersebut telah dipresentasikan ke Kementerian BUMN pada Senin (30/3/2020).
“Sudah dipresentasikan ke kementerian, sudah dimulai prosesnya pengujian fungsi oleh BPFK (Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan). Besok BPFK ke Bandung rencananya,” ujar Syarief.
Syarief mengatakan, untuk tahap pertama, rencananya akan diproduksi 100 buah ventilator.
Alat tersebut rencananya ditargetkan selesai dalam waktu sekitar 1-2 minggu.
“Didonasikan, jadi tidak dijual,” ujar Syarief.
Adapun, donasi ventilator ini akan dikirimkan ke rumah sakit seluruh wilayah Indonesia yang membutuhkan.
“Kriteria sedang disusun mana yang akan lebih dulu dapat. Siapa yang urgent nanti akan dikirim duluan. Tentunya setelah ijin edar keluar,” ujar Syarief.
Pembuatan alat melibatkan para ahli dari ITB, konsultan medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Untuk tahap awal, pembuatan alat sebanyak 100 buah ventilator diproduksi secara manual oleh dosen, mahasiswa ITB berbagai jurusan, teknisi serta tenaga-tenaga lain.
Seusai produksi pertama, alat akan diproduksi dengan jumlah lebih banyak dengan bekerja sama dengan industri yang ditargetkan selesai dalam waktu 2 minggu.
Vetilator Portabel Indonesia (VentI) sendiri merupakan alat bantu pernapasan dengan kegawatan level menengah dan tidak diperuntukkan untuk pasien ICU.
Alat ini disebut memiliki fungsi Continuous Positive Arway Pressure (CPAP), Continous Pressure Control (CPC), dan Synchronized Pressure Control (SPC).(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ITB Ciptakan Ventilator Portabel, Akan Didonasikan ke Berbagai Rumah Sakit"
• Jokowi Tak Melarang Mudik, Wali Kota Solo: Mumet Aku, Harus Ada Aturan Tegas
• Satu PDP Virus Corona di Purbalingga Meninggal, Prosesi Pemakaman Lancar
• BREAKING NEWS: Enam Pasangan Mesum Ngamar di Hotel Digerebek Polres Karanganyar
Institute Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung (ITB)
ventilator
pasien corona
tribunjateng.com
ITB
ventilator itb
syarief hidayat
syarief hidayat itb
ventilator indonesia
Perluas Layanan Masyarakat, TelkoMedika Resmikan Klinik dan Apotek di Yogyakarta |
![]() |
---|
Rekomendasi 3 Aplikasi Pinjaman Online Resmi, Lebih Aman dan Nyaman |
![]() |
---|
PT Link Net Tbk Bermitra dengan TEA Networks Hadirkan Layanan Wi-Fi Generasi Terbaru di Rumah |
![]() |
---|
Mitratel Akuisisi 997 Tower Indosat, Jadi Pemilik Menara Telekomunikasi Terbesar di Asia Tenggara |
![]() |
---|
Hetero for Startup Season 3 Kembali Digelar, Targetkan Pendaftar 2.000 Tim |
![]() |
---|