Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Wabah Corona Bikin Pria Semarang Ini Setop Jualan Mie Ayam, Padahal Punya 5 Anak Berkebutuhan Khusus

Penjual mie ayam ini terpaksa berhenti jualan karena wabah corona melanda

Penulis: iwan Arifianto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Winarno berdiri di depan gerobak mie ayam di rumahnya, RT 5 RW 4 Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Minggu (5/4/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Minggu (5/4/2020) sore, Semarang baru saja diguyur hujan.

Jalan batako di depan rumah Anar Winarno (50) masih basah.

Derasnya hujan sore itu tidak mampu menghilangkan debu yang menempel di gerobak mie ayam warna coklat tua yang diparkir di depan rumah.

BREAKING NEWS : 2 Pasien Positif Corona di Cilacap, Pulang dari Lembang Bandung

Yasonna Laoly Tuding Najwa Shihab Lakukan Provokasi, Ini Jawaban Menohok Putri Quraish Shihab

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Temuan Mayat Wanita Berdaster Tanpa Identitas Mengapung di Sungai

Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal

"Sebenarnya ingin sekali gerobak itu saya gunakan berjualan di sini tapi terkendala lahan jualan.

Mau jualan di depan rumah, depan rumah saya gang buntu," terang Winarno kepada Tribunjateng.com.

Winarno adalah seorang penjual mie ayam, warga RT 5 RW 4 Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Sebelum wabah corona, Winarno mengadu nasib ke Jakarta berjualan mie ayam.

Pekerjaan di Jakarta itu telah dilakoninya selama 11 tahun.

"Rata-rata saya dapat penghasilan Rp 200 ribu per hari.

Saya tekan kebutuhan pribadi di Jakarta karena harus menghidupi total delapan anak.

Terutama lima anak saya yang berkebutuhan khusus," jelasnya.

Winarno dan istrinya, Siti Sumainah dikaruniai delapan anak.

Masing-masing Erla (27), Kenang (26), Farid (23), Okta (20), Erva (17), Risky (15), Dinda (12), dan Anisa (6).

Tiga anaknya yakni Kenang (26), Dinda (12), dan Anisa (6) tumbuh menjadi anak normal.

Bahkan Kenang kini sudah berkeluarga.

Sedangkan Erla, Farid, Okta, Erva, dan Risky tumbuh menjadi anak berkebutuhan khusus.

"Dua anak saya yang berkebutuhan khusus masih sekolah di SLB Negeri Ungaran setingkat SMP.

Tiga lainnya tidak mau sekolah lagi selepas lulus SDLB," katanya.

Wabah corona  yang melanda Jakarta akhirnya memaksa dia untuk pulang.

Tetap bertahan di sana merupakan pilihan sulit lantaran dia otomatis tidak memiliki penghasilan.

"Di sana wilayah perkampungan sudah banyak ditutup.

Diportal jadi lahan jualan tidak ada.

Pasar-pasar juga tutup.

Lalu kalau mau jualan bagaimana?

Mau beli bahan baku susah, mau jualan juga tidak ada yang beli," terangnya.

Setelah kembali dari Jakarta hampir sebulan ini, otomatis Winarno menganggur.

Dia dan keluarga hanya menggantungkan hidup dari istrinya yang bekerja sebagai buruh cuci baju di perumahan.

Menurut Winarno, penghasilan istrinya tidak seberapa namun berusaha dicukupkan untuk makan sehari-hari.

"Bahkan sekarang terpaksa mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kalau tiga anak saya yang normal mengerti kondisi Bapak dan ibunya lagi susah,.

Tetapi lima anak saya yang lain dengan kondisi seperti itu tentu tidak dapat mengerti tentang kondisi orang tua," ujarnya.

Winarno tetap berusaha bersyukur dan tegar menghadapi kondisi yang terjadi kepada keluarganya.

Di tengah keterbatasan tersebut, dia mengaku belum ada wakil Pemerintah Kota Semarang atau kelurahan setempat yang memberikan bantuan sosial.

Kendati demikian, masih ada pihak yang peduli kepada dia dan keluarga.

Mereka adalah suporter bola di Semarang.

"Dua hari lalu ada teman anak saya, mereka bilang dari Panser Biru Semarang.

Mereka datang ke rumah memberikan sembako.

Saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian para suporter PSIS Semarang," terangnya.

Winarno terus berdoa wabah virus Corona cepat meredam agar dia bisa kembali kerja lagi ke Jakarta.

"Harapan saya, wabah ini cepat selesai dan saya kembali bekerja, kasihan anak-anak," tandasnya. (iwn)

Ketahuan Tidak Mengkarantina Diri, Satgas Covid-19 Banyumas Jemput Paksa 4 ODP Virus Corona

Warga Ngeyel Ramaikan Jalan Kota Semarang, Hendi: Kalau Seperti Ini Sebaran Corona Tak Selesai

Annisa Pohan Khawatir Kesehatan SBY Setelah Bupati Karawang Dinyatakan Positif Virus Corona

Viral Curhat Suami Tentang Istrinya yang Tidak Taat Mertua, Netizen Justru Murka

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved