Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Willson Sebut Ekonomi Digital Menjadi Alternatif Bagi Pelaku Bisnis di Tengah Pandemi Virus Corona

Seiring meningkatnya penggunaan internet di Indonesia yang diikuti dengan pembangunan proyek infrastruktur telekomunikasi membuat Indonesia menjadi pa

Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: muh radlis
IST
Usaha Bebek Rempah Semarang milik Naneth Ekopriyono. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Seiring meningkatnya penggunaan internet di Indonesia yang diikuti dengan pembangunan proyek infrastruktur telekomunikasi membuat Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi ekonomi digital.

Perluasan jaringan lewat Palapa Ring diperkirakan akan meningkatkan lalu lintas data hingga enam kali lipat antara 2016 hingga 2020, hal ini disampaikan oleh Co-Founder & Managing Partner, East Ventures, Willson Cuaca, dalam rilisnya.

“Diikuti tingginya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam masyarakat, membuat Indonesia semakin menjadi pasar yang menarik untuk ekonomi digital.

Dikritik soal Pembebasan Koruptor, Yasonna Laoly Labrak Najwa Shihab: Suudzon Banget Sih Provokatif

Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal

Update Corona 5 April 2020 Dunia: Indonesia Peringkat 37 Persis di Bawah Arab Saudi

Warga Ngeyel Ramaikan Jalan Kota Semarang, Hendi: Kalau Seperti Ini Sebaran Corona Tak Selesai

Terlebih Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yakni sebesar 264 juta jiwa, dengan pengguna internet sebanyak 171 juta pelanggan pada tahun 2018,” ungkap Willson Cuaca.

Tidak berbeda dengan tren dunia, lanjutnya, kini Indonesia tengah memasuki era digitalisasi di berbagai sektor.

Dunia industri telah berubah dan bergeser seiring dengan adanya perkembangan internet dan revolusi digital melalui perkembangan inovasi dan otomatisasi di berbagai sektor.

Kehadiran internet telah menciptakan internet economy atau ekonomi digital di berbagai belahan dunia. 

“Perkembangan ekonomi digital yang cukup pesat tersebut memberikan dampak bagi perekonomian nasional, maupun tenaga kerja Indonesia.

Dampak positif bagi perekonomian ialah tumbuhnya berbagai platform jual-beli online (e-commerce), transportasi online (ride hailing), jasa keuangan online (financial technology), hingga digitalisasi pariwisata (online travelling), yang membuat ekosistem ekonomi digital Indonesia semakin beragam,” tambahnya.

Naneth Ekopriyono, pemilik usaha Bebek Rempah Semarang, merupakan satu diantara pemilik usaha di Kota Semarang yang juga turut memanfaatkan kemajuan ekonomi digital dalam bisnisnya.

“Sebenarnya penggunaan digital terlebih untuk marketing saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam menjalankan sebuah bisnis, yang diimbangi juga dengan bisnis dalam offlinenya,” tutur wanita yang sekaligus Wakil Ketua Kadin Kota Semarang Bidang UKM Dan Ekonomi Kerakyatan, kepada Tribun Jateng, Minggu, (5/4/2020).

Naneth mengatakan dua outlet usahanya yang berada di Mall di Kota Semarang, saat ini mengalami tutup operasional sementara, akibat adanya pandemi virus corona saat ini.

“Dengan adanya kondisi ini saya sudah merumahkan usaha saya, dan hampir 80 persen omzet saya menurun sangat drastis,” tambahnya.

Untuk saat ini, Naneth jelas mengandalkan penjualan online, meskipun dikatakannya penjualan tidak bisa normal 100 persen, hanya hal ini tetap dilakukannya untuk bertahan menghadapi situasi seperti sekarang ini.

Ditengah-tengah kondisi saat ini, Naneth memberikan pilihan kepada pelanggannya untuk dapat memesan Bebek Rempah Semarang melalui sosial media, seperti Instagram, fanpage, google my bisnis, serta pemesanan via ojek online.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved