Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

DETIK-DETIK Seorang Pria Tewas Ditembak Langgar Aturan Lockdown, Awalnya Marah Ditanya Soal Masker

Aturan tegas dan ancaman pemerintah Filipina untuk menembak mati terhadap warga yang melanggar lockdown tidak hanya gertakan semata.

ISTIMEWA
Ilustrasi mayat dan pistol 

Presiden Rodrigo Duterte telah memperingatkan terkait hal ini pada Rabu (1/4/2020) kemarin.

Dalam peringatannya, Duterte telah memerintahkan polisi dan militer untuk menembak siapa saja yang membuat masalah, khususnya dalam penanganan virus corona.

"Ikuti pemerintah saat ini karena sangat penting," katanya dalam pidato nasional televisi larut malam.

"Dan jangan membahayakan pekerja kesehatan, para dokter, karena itu adalah kejahatan serius," tegas Duterte.

"Perintah saya kepada polisi dan militer, jika ada yang membuat masalah, dan hidup mereka dalam bahaya: tembak mereka mati!," jelas Duterte.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, akan memerintahkan polisi dan tentara untuk menembak mati para perusuh selama masa lockdown di Luzin, Filipina.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, akan memerintahkan polisi dan tentara untuk menembak mati para perusuh selama masa lockdown di Luzin, Filipina. (Kolase (Sumber : BBC.com, philstar.com))

Pulau utama Luzon di Filipina telah ditutup selama satu bulan sejak 16 Maret 2020.

Pihak berwenang melarang orang meninggalkan rumah mereka kecuali untuk keperluan penting.

Misalnya ke toko kelontong atau apotek, atau jika mereka adalah pekerja garis depan. 

Lebih lanjut, banyak provinsi di luar Luzon juga memberlakukan lockdown mereka sendiri dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus.

Hotman Paris Hutapea Posting Foto Jadul Bareng Sophia Latjuba, Ada Penampakan Dua Pistol

Stres Dikucilkan dan Diteror Tetangga, Keluarga Pasien Positif Covid-19 Ini Ancam Bakar Rumahnya

Duterte: Masyarakat Perlu Menyadari Situasi

Pada Jumat (3/4/2020), Duterte mengatakan, masyarakat perlu menyadari gawatnya situasi karena siapa pun dapat sakit karena penyakit itu. 

"Tanpa lockdown ini, ini tidak akan berakhir," katanya. "Jadi, jika kamu tidak mau mengikuti, maka aku akan menghabisimu untuk melindungi nyawa orang tak bersalah yang tidak ingin mati," tegas Duterte.

Amnesty Internasional Sesalkan Kebijakan Duterte

Amnesty International menyesalkan fakta bahwa para pemimpin kuat di dunia seperti Duterte.

Pihaknya mengatakan, Duterte telah menggunakan pandemi Covid-19 uuntuk lebih jauh melumpuhkan kritik dan perbedaan pendapat. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved