Berita Nasional
IDI Rekomendasikan Dokter Layani Pasien dengan Telemedicine untuk Hindari Corona
IDI merekomendasikan dokter layani pasien menggunakan telemedicine guna menghindari penularan virus corona.
IDI merekomendasikan dokter layani pasien menggunakan telemedicine guna menghindari penularan virus corona.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengimbau seluruh dokter menjaga kesehatan dan kebersihan selama masa pandemi Covid-19.
Hal itu menyusul semakin meningkatnya kasus petugas kesehatan yang terinfeksi Covid-19 dan bertambahnya kasus meninggal dunia akibat terpapar virus corona.
Daeng juga mengimbau agar para dokter dapat mengurangi jam praktik tatap muka langsung dengan pasien, kecuali untuk kasus gawat darurat atau yang segera memerlukan penanganan.
"Merekomendasikan pemanfaatan konsultasi dengan pasien melalui platform telemedicine," kata Daeng dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/4/2020).
• Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal
• Dibully di Medsos, Yasonna: Bahasanya Jauh dari Adab Ketimuran, Sangat Mundur
• 8 Pelaku Pengeroyokan di Karangawen Demak Ditangkap, Polisi: Modusnya hanya Iseng
• Hyun Bin Kalah Tampan dan Gagah dari Kim Jong Un di Korea Utara, Begini Alasannya
Telemedicine adalah praktik merawat pasien dari jarak jauh atau memberikan konsultasi dengan menggunakan alat konferensi video.
Selain itu, para dokter juga diminta untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan prosedur operasional standar dalam pencegahan penularan Covid-19 untuk petugas kesehatan, setiap kali bertemu pasien.
Khusus bagi dokter maupun relawan yang menangani dan merawat pasien Covid-19 diwajibkan memenuhi tiga persyaratan.
Pertama, harus memastikan diri bahwa kondisi badan sehat secara umum.
Kedua, harus mengikuti pelatihan penanganan Covid-19 terlebih dahulu.
"Ketiga, mematuhi SOP pemakaian APD sesuai dengan petunjuk pencegahan penularan Covid-19 untuk petugas kesehatan," kata dia.
Melansir dari akun Instagram resmi PB IDI, sudah 19 dokter meninggal dunia selama pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia sejak awal Maret 2020.
Meski demikian, Daeng mengaku, belum dapat memastikan apakah Covid-19 menjadi penyebab kematian mereka.
"IDI sedang bentuk tim audit untuk menelusuri kasus kematian dokter yang diberitakan," ucapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "19 Dokter Meninggal Selama Pandemi Covid-19, IDI Rekomendasikan Platform Telemedicine"
• Percikan dari Bersin dan Batuk Bisa Terbang hingga 8 Meter, Ini Etika serta Pencegahan Virus
• Kronologi Soraya Larasati Kena Pelecehan Seksual saat Lari Pagi: Tiba-tiba Mencomot Dada Saya
• Astronom Deteksi Lubang Hitam Ukuran Sedang di Angkasa, Berbobot 50.000 Kali dari Matahari