Virus Corona Jateng
Konveksi di Kebutuhjurang Banjarnegara Banting Setir Buat APD karena Wabah Virus Corona
Kasus penyebaran virus Corona (COVID-19) di Indonesia terus meningkat. Daerah yang mulanya aman, kini ikut terjangkit.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Kasus penyebaran virus Corona (COVID-19) di Indonesia terus meningkat.
Daerah yang mulanya aman, kini ikut terjangkit.
Di lain sisi, masifnya penyebaran virus itu belum diimbangi dengan kesiapan sarana prasarana, termasuk Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan.
• Kabar Gembira di Tengah Pandemi Corona, Pemerintah Umumkan Aturan Tentang THR, Simak Selengkapya
• Mulai Besok Jalan di Kota Semarang yang Ditutup Bakal Ditambah Lagi, Ini Titiknya
• Di Kelurahan, Ojol yang Ditipu saat Antar Penumpang Purwokerto-Solo Kaget: Sudah Banyak Ojol Lain
• Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal
Tak ayal, di sejumlah Puskesmas, masih dijumpai petugas kesehatan mengenakan jas hujan untuk melayani pasien karena ketiadaan APD yang memadai.
Bagi pemerintah daerah, bukan tidak ada anggaran untuk membeli, namun barang itu langka dan sukar didapat.
Di samping harganya yang mahal untuk sekali pakai.
Padahal kebutuhan ini amat mendesak bagi tenaga kesehatan.
Kondisi ini membuat pengusaha konveksi asal Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan untuk membuat pakaian APD (hazmat).
Pemilik usaha Suyitno menuturkan, sebenarnya usaha yang digelutinya sejak tahun 2009 itu adalah konveksi dengan pemasaran utama ke ibukota.
Tetapi di musim wabah ini, ia tergerak untuk membuat hazmat karena mengetahui produk itu langka di pasaran.
“Saya mendengar, bahwa APD sulit dicari.
Akhirnya saya tergerak untuk membuat APD setelah berkonsultasi dengan ahli kesehatan,” kata Suyitno.
Suyitno tidak asal-asalan membuat.
Ia mengaku telah berkonsultasi kepada ahli kesehatan agar produknya sesuai standar yang diinginkan.
Kini ia mulai menerima pesanan dari beberapa rumah sakit untuk memasok hazmat bagi tenaga kesehatan.