Ngopi Pagi
FOKUS : Masker dan Sinergi
Wabah Covid-19 "memaksa" dan membuat manusia "terpaksa" berubah. Dari semula yang enggan cuci tangan, kini hampir tiap orang rajin melakukannya
• Prakiraan Cuaca BMKG di Kabupaten Pati Hari Ini, Selasa 7 April 2020
• Perlukah Tambahan Suplemen Vitamin untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh? Ini Kata Dokter Anna Kartika
• Jadwal Samsat Keliling di Kabupaten Sragen, Selasa 7 April 2020
• KRONOLOGI Siswa SMA Curi Mobil Eks Kapolda Bintang 3, Pelaku : Saya Mencuri untuk Dipakai Sendiri
Oleh Galih Pujo Asmoro
Wartawan Tribun Jateng
Wabah Covid-19 "memaksa" dan membuat manusia "terpaksa" berubah. Dari semula yang enggan cuci tangan, kini hampir tiap orang rajin melakukannya. Pun halnya dengan pengenaan masker. Jika dulu, saat berkendara di jalan raya hanya sedikit orang bermasker, kini tidaklah demikian, hampir semua mengenakan masker.
Bahkan, untuk mencegah Covid-19 terus menjalar, pemerintah mewajibkan semua maysarakat menggunakan masker saat keluar rumah meskipun tidak sakit. Demikian dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. Menurutnya, hal itu sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dia menambahkan jika masker yang wajib digunakan masyarakat yang tidak sakit adalah masker kain. Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan untuk petugas kesehatan, khususnya yang menangani pasien virus corona. "Ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar orang tanpa gejala," jelasnya.
Rekomendasi WHO itu pun segera ditindaklanjuti. Misalnya Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ia menganjurkan melakukan gerakan 35 juta masker. Menurutnya, gerakan itu untuk melindungi diri dan orang lain dari Covid-19. Selain itu, Ganjar sekaligus juga ingin menggerakkan sektor ekonomi di Jateng yang terdampak corona.
Ganjar mengajak seluruh penjahit, pengusaha konveksi, balai latihan kerja, pedagang kain, dan desainer untuk membuat masker murah. Selain menghidupkan perekonian, hal itu juga bakal bikin oknum yang "bermain" masker di tengah wabah Covid-19 gigit jari. Mereka tak akan lagi bisa menjual masker dengan harga seenak udele dewe.
Sementara Bupati Banyumas Achmad Husein menerbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 440/212/Tahun 2020 tentang Peran Serta Aktif Masyarakat dalam Penanggulangan Penyebarluasan Corona. Ia juga berencana akan mendenda dan membentuk tim patroli khusus untuk memantau warganya yang tidak mengenakan masker. "Tidak serta-merta didenda, kita edukasi dulu. Besaran denda belum ditentukan, angkanya nantilah," kata dia.
Di sisi lain, Husein bisa dibilang sportif. Di satu sisi ia akan mendenda, di sisi lainnya dia bakal membagikan masker ke warganya. Ia menyebut pada tahap pertama akan membagikan satu juta masker. Sementara uang denda, akan digunakannya untuk penanganan wabah corona.
Hal di atas adalah fakta di mana pemerintah saat ini betul-betul bersinergi memerangi corona. Tinggal bagaimana warganya melakukannya. Jika masyarakat masih ogah-ogahan melakukan anjuran pemerintah – misalnya cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker saat di luar rumah, hingga jaga jarak – tentu penyebaran corona akan sulit dibendung. Belum lagi menghadapi musim mudik tak lama lagi. Wong saat ini saja ternyata sudah banyak orang mudik.
Sekarang ini perlu kesadaran semua pihak bahwasanya kunci pencegahan penyebaran Covid-19 tak hanya di tangan pemerintah. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Saya yakin betul pemerintah saat ini sudah pusing betul-betul dengan terus bertambahnya pasien corona yang kemarin telah mencapai 2.491 kasus.
Rasanya kita tak perlu menunggu ada polisi dan tentara berjaga di gang masuk komplek untuk memastikan kita tak keluar rumah tanpa kepentingan mendesak. Terkait corona, janganlah kita mbalelo pada pemerintah dan apa yang dilakukan pemerintah, tentu tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang. (*)
• Bayi Kembar Ini Dinamai Covid dan Corona untuk Kenang Perjuangan di Masa Pandemi
• Sinopsis Simmba Mega Bollywood ANTV Malam Ini, Tayang Jam 22.00 WIB
• Alhamdulillah, 6 Orang Terdekat Pasien Pertama Positif Corona di Tegal Dinyatakan Negatif
• Petinju Amir Khan Sebut Pandemi Virus Corona Sebagai Konspirasi untuk Kendalikan Populasi