Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

2 Warga Semarang Ditangkap Sebar Hoax Virus Corona, Pakar IT : Grup Seprofesi Rentan Penyebaran

Grup antar profesi di sosial media seperti Whatsapp, Line, serta Facebook dinilai rentan tersusupi informasi berita hoax.

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
zoom-inlihat foto 2 Warga Semarang Ditangkap Sebar Hoax Virus Corona, Pakar IT : Grup Seprofesi Rentan Penyebaran
IST
Pakar IT Digital Forensik, Solichul Huda

Pasalnya, bagi Huda, tiap anggota dalam grup tersebut berasal dari daerah yang sama. Sehingga, informasi yang diterima pun akan terbatas.

Jika pun ada informasi hoax beredar, dia menyebut, berita yang tersebar biasanya hanya sebatas permasalah lokal di wilayahnya tersebut.

Menurut Huda, hoax yang beredar di grup wilayah ini mudah terlacak.

Sehingga, pelaku hoax ini bisa ditemukan segera.

"Kalau dalam grup wilayah, pelaku hoax biasanya berperan sebagai pembuat info, bukan penyebar yang terprovokasi.

Sebab, apa yang disebarkan seringnya informasi seputar masalah wilayah tersebut," kata Huda yang juga pengajar di Udinus ini.

Terkaot grup wilayah, Huda juga mencontohkan, kasus penyebaran hoax yang dilakukan oleh satu warga Kota Semarang lainnya belum lama ini.

Dalam kasus ini, seorang warga Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang harus berurusan dengan aparat Polrestabes Semarang.

Pasalnya, pelaku yang bersangkutan membuat informasi simpang siur soal adanya pasien suspect virus corona di Jalan Lamongan Barat RT 07 dan RT 05 RW 05, Sampangan, Gajahmungkur pada 31 Maret 2020 lalu.

Dari penelusuran, pelaku itu yakin membuat dan menyebarkan info ke warga-warga sekitar seusai menanyai tetangganya.

Info yang dibuat pelaku tersebut akhirnya meluas hingga Polsek Gajahmungkur dan Polrestabes Semarang.

"Dari kasus ini, aparat pun langsung cepat mengetahui siapa pembuat info hoax tersebut.

Sebab, pelaku hanya menyebarkan info hoax itu ke grup wilayah yang jangkaunnya terbatas.

Dari dua grup yang saya jelaskan, grup antar profesi masih lebih rentan dan rawan tersebar hoax karena jangkauannya luas ketimbang grup wilayah.

Rata-rata pelaku atau penyebar hoax ini karena terprovokasi," urainya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved