Berita Semarang
Warga Ngadirgo Semarang Sempat Pasang Spanduk Tolak Pemakaman Korban Corona, Ini Alasannya
Pemkot Semarang beberapa waktu lalu merencanakan di wilayah Kelurahan Ngadirgo Mijen Kota Semarang jadi lokasi makam khusus pasien Corona.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
Lokasi makam khusus persis bersebelahan dengan tempat pemakaman umum (TPU) milik warga.
"Pada intinya hanya ada dua alasan keberatan warga.
Pertama makam dekat dengan pemukiman warga.
Kedua akses jalan ke makam melewati pemukiman," terangnya.
Di sisi lain, ternyata warga Ngadirgo tidak menolak pemakaman pasien Corona dengan catatan merupakan warga asli Ngadirgo.
Namun, menurut Karyoto, pihaknya terus memberikan sosialisasi kepada warga.
Di antaranya bahwa jenazah pasien positif Corona sudah tidak membawa virus atau tidak berbahaya.
Warga juga diminta menyadari tempat pemakaman yang dijadikan makam khusus corona merupakan lahan milik pemerintah Kota Semarang bukan TPU yang digunakan warga.
"Kami pihak kelurahan terus menjembatani Pemkot Semarang dengan para warga.
Persoalan ini adalah masalah kemanusiaan.
Memang perlu pendekatan lebih dalam ke warga agar warga memahami persoalan ini," katanya.
Babinsa Ngadirgo, Serda Sigit Pancoro mengatakan, situasi Ngadirgo telah kondusif.
Meskipun warga sempat melayangkan protes dengan membentangkan spanduk, akhirnya mereka berkenan melepasnya.
Spanduk penolakan tersebut dilepas setelah ada mediasi antara warga, kelurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibas pada Selasa (7/4/2020).
"Mereka lalu mengganti spanduk protes dengan spanduk berisi sosialisasi tentang anjuran memakai masker," katanya saat dihubungi Tribun Jateng.