Anak Krakatau Meletus

Tragedi Gunung Krakatau Meletus 1883 Didokumentasikan Pelukis Eropa dalam The Scream

The Scream, sebuah lukisan terkenal disebutkan terkait dengan Gunung Krakatau yang meletus pada 1883.

Editor: abduh imanulhaq
Wikimedia Common / CC BY-SA 3.0
Ilustrasi letusan dahsyat Gunung Krakatau 

TRIBUNJATENG.COM - Gunung Anak Krakatau yang meletus pada Jumat (10/4/2020) malam sering disalahpahami sebagai Gunung Krakatau.

Gunung Krakatau yang meletus dahsyat pada 1883 sekarang sudah tak ada.

The Scream, sebuah lukisan terkenal disebutkan terkait dengan tragedi letusan Gunung Krakatau pada 1883 tersebut.

BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Meletus 10 April 2020

Gunung Krakatau Pernah Meletus Dahsyat, Dikenang Sebagai Tragedi 1883

Dahsyat, Visualisasi Gunung Krakatau Meletus dalam Film Krakatoa The Last Days

TKW Grobogan Positif Virus Corona, Pulang dari Hongkong Desember 2019, Sempat ke Jogja Maret 2020

Perlu diketahui, dampak bencana alam Gunung Krakatau yang meletus ratusan tahun silam memang dirasakan di berbagai belahan dunia.

Jadi dampak dari letusan Gunung Krakatau tak hanya dialami warga Hindia Belanda pada waktu itu.

Seniman Norwegia Edvard Munch merekam secara khusus peristiwa letusan Krakatau ini dalam sebuah lukisan bertajuk "The Scream".

Lukisan The Scream yang disebut memvisualisasikan dampak Gunung Krakatau meletus pada 1883
Lukisan The Scream yang disebut memvisualisasikan dampak Gunung Krakatau meletus pada 1883 (BBC.CO.UK)

Lukisan "The Scream" disebut-sebut sebagai pelopor aliran expressionist dan modern art.

Diketahui bahwa "The Scream" dibuat pada 1893 dan merupakan salah satu lukisan ternama di dunia.

Lukisan tersebut kini tersimpan di National Gallery, Oslo, Norwegia.

Lukisan tersebut bergambar seorang sosok dengan ekspresi tertegun, berlatar belakang lansekap biru dan langit berwarna merah.

Tak banyak yang tahu, langit berwarna merah dalam lukisan tersebut erat kaitannya dengan letusan Gunung Krakatau ratusan tahun silam.

"Warna langit yang merah tersebut adalah dampak letusan Gunung Krakatau," tutur Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traafik dalam konferensi pers Emirates, beberapa waktu lalu.

Hal itu dibenarkan seorang profesor dari Texas State University, Donald Olson dalam sebuah artikel CNN terbit pada pertengahan 2016.

Dalam artikel tersebut, tertulis bahwa Donald dan para koleganya meyakini langit merah yang dilukis bukanlah imajinasi Edvard Munch semata.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved