Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Kasus Penolakan Pemakaman Jenazah Korban Corona, Ini Kata Psikolog

abar penolakan pemakaman jenazah perawat yang meninggal dunia positif corona di Ungaran disesalkan banyak pihak, satu di antaranya PPNI Jateng.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Dosen Psikologi Unnes Abdul Azis, M.Psi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kabar penolakan pemakaman jenazah perawat yang meninggal dunia positif corona di Ungaran disesalkan banyak pihak, satu di antaranya PPNI Jateng.

Akibat adanya penolakan pemakaman itu, Polda Jateng telah menetapkan 3 orang sebagai tersangka karena dianggap sebagai provokator.

Mengenai adanya penolakan pemakaman itu, menurut Dosen Psikologi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Abdul Azis masyarakat kita kena dampak tranmisi media sosial yang berlebih tanpa kemampuan menyaring yang baik atau kemampuan literasi digital kita masih lemah.

Penampar Perawat di Semarang Akhirnya Ditangkap Polisi, Ternyata Penjaga Malam Sekolah Dasar

Ketahuan Pakai Kamera Jahat, Selebgram Ini Hapus Akun Medsos, Foto Asli Telanjur Viral

Kuras Tabungan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Sanggup Bayar 55 Karyawan Hanya Sampai Desember 2020

Menolak Diisolasi, PDP Corona Klaster Ijtima Jamaah Tabligh Ngamuk Ancam Perawat dan Dobrak Pintu

"Sehingga paparan info banyak tentang covid-19 secara instan yang diambil secara serampangan.

Jadi ketika ada oknum yang membombardir dengan info negatif di saat yang tertekan (dihadapkan jenazah yang harusnya mereka terima) mereka jadi parno," ungkapnya kepada Tribun Jateng, Minggu (12/4/2020).

Lalu, apa yang harus diketahui masyarakat terkait covid-19?

Azis mengajak semua pihak memberikan pemahaman baik dan tidak sepotong-sepotong.

"Kalau ada pendampingan akan lebih baik.

Dengan melalukan sosialisasi dari sumber media yg terpercaya. Platform sumber media dari civil society yang terpecaya juga banyak," ungkapnya.

Menurut Azis, untuk menekan laju informasi negatif dan bahkan hoaks ini menjadi ruang peran kawan-kawan ahli komunikasi dan bahasa.

"Ini juga butuh peran ahli informatika/algoritma untuk lebih membuat melek mana tulisan-tulisan yang hoaks kepada masyarakat kita," tuturnya.

Bagi Azis, peran mereka di masa wabah yang butuh segala informas yang tepat sangat penting untuk masyarakat.

"Sisi lain, pemerintah bisa mengg gunakan sumber daya yan dimiliki untuk masuk ke grup-grup whatsap sampai tingkat RT untuk memastikan info covid-19.

Hal itu seperti juga belum terjaga dengan baik," ucapnya.

Menurutnya, penggunaan dana desa dan pendamping desa bisa menjadi garda depan yang bisa juga digunakan melakukan sosialisasi. (kan)

India Lockdown Diperpanjang 2 Minggu Lagi, Dinilai Hasilnya Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Anang Hermansyah Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Aurel Nikah Muda: Ga Ada yang Berani Ngomong

Sambil Menahan Tangis, Penampar Perawat di Semarang : Saya Menyesal dan Minta Maaf

Peruntungan Shio Besok Senin 14 April 2020, Tahun Tikus Logam Imlek 2571

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved