Liga 1
Nasib Liga 1 Belum Jelas, Pelatih PSIS Dragan Tetap Susun Program Latihan untuk Juni Mendatang
pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic sudah mulai menyusun sejumlah rencana agenda latihan.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kendati belum mendapat kejelasan nasib kompetisi Liga 1 2020, pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic sudah mulai menyusun sejumlah rencana agenda latihan.
Seusai rencana, tim PSIS akan melakoni latihan perdana pada awal Juni mendatang.
Menurut Dragan, materi program latihan sama seperti pada saat memulai kompetisi yakni secara bertahap mulai dari peningkatan kondisi fisik pemain sebelum memasuki latihan taktikal.
• Kuras Tabungan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Sanggup Bayar 55 Karyawan Hanya Sampai Desember 2020
• Menolak Diisolasi, PDP Corona Klaster Ijtima Jamaah Tabligh Ngamuk Ancam Perawat dan Dobrak Pintu
• Penampar Perawat di Semarang Akhirnya Ditangkap Polisi, Ternyata Penjaga Malam Sekolah Dasar
• Ketahuan Pakai Kamera Jahat, Selebgram Ini Hapus Akun Medsos, Foto Asli Telanjur Viral
Bagi eks pelatih Borneo FC ini, aspek fisik merupakan aspek fundamental yang harus dibereskan lebih dulu sebelum masuk pada tahapan selanjutnya.
"Kami berhenti latihan lebih dari dua bulan.
Itu pun bisa diperpanjang lagi melihat situasi dan kondisi sekarang ini.
Meski kami memberi latihan mandiri, akan sangat berbeda jika berlatih secara tim dan saya mengawasi langsung.
Terutama fisik yang akan kami lihat jika latihan tim mulai berjalan," kata Dragan Djukanovic.
Pasca peningkatan fisik, pemain bakal mulai diuji feeling ballnya dan visi bermain sesuai filosofi yang dikembangkan selama ini.
Hal ini tentu bukan hal mudah untuk mencapai level yang diinginkan, sebab latihan tim diliburkan lebih dari dua bulan.
Dalam masa-masa tersebut Dragan mengatakan sulit untuk memantau seperti apa latihan para pemain.
Yang jelas, para pemain baru bisa dipantau secara langsung ketika tim sudah berkumpul.
Pada saat itu, tim pelatih juga bisa menganalisa kemampuan individu dan memprediksi apakah si pemain melakukan tugas latihan mandiri secara disiplin atau tidak.
'"Menjaga kondisi dan berlatih mandiri sudah menjadi kewajiban mereka.
Pemain Eropa sangat disiplin menjaga kondisi meski kompetisi sudah berakhir atau jeda pertengahan musim.