Wabah Virus Corona
Ilmuwan China Teliti Kelelawar dari Goa Diduga Asal Virus Corona, Dana dari AS, Teori Konspirasi?
Sebuah laboratorium di Wuhan, China, disebut meneliti kelelawar dari goa yang diyakini menjadi asal wabah virus corona.
TRIBUNJATENG.COM, WUHAN - Saat ini masih menjadi misterius sumber awal dari Virus Corona.
Sebuah laboratorium di Wuhan, China, disebut meneliti kelelawar dari goa yang diyakini menjadi asal wabah virus corona.
Kabar itu memantik teori konspirasi bahwa penyakit mematikan itu bocor dari Institut Virologi Wuhan, bukan dari Pasar Seafood Huanan seperti yang selama ini diyakini.
• Bima Arya Sembuh Corona, Walikota Bogor Rutin Minum Air Rebusan Jahe dan Sirih Merah Selama di RS
• Tubuh Ganjar Terbakar Saat Mainan Hand Sanitizer
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! 1 Keluarga Tersambar Petir Saat Petik Alpukat, Mereka Terpental
• Harga Oppo A9 2020 Turun Lagi, Ini Harganya Sekarang
Laboratorium itu dilaporkan melakukan eksperimen dari kelelawar yang ditangkap goa di kawasan Yunnan, sekitar 1.600 km jauhnya.
Pelacakan urutan genome Covid-19 itu menunjukkan bahwa asal patogen itu berasal dari kelelawar yang ditangkap di daerah Yunnan.
Tetapi, virus itu dipercaya melompat dahulu ke hewan, sebelum menjangkiti manusia melalui Pasar Seafood Huanan yang berlokasi di Wuhan.
Dikutip Daily Mail via Daily Mirror Minggu (12/4/2020), penelitian itu disebut menggunakan dana 3,7 juta dollar (Rp 58,5 miliar) dari pemerintah AS.
Kabar tersebut memunculkan anggapan bahwa institut virologi, bukan Huanan, adalah sumber sebenarnya wabah yang sudah menular ke 193 negara itu.
Baik politisi hingga sejumlah organisasi mengecam pendanaan AS dipakai untuk eksperimen binatang yang berbahaya dan kejam di ibu kota Provinsi Hubei itu.
Anggota Kongres AS, Matt Gaetz, menyatakan dia muak begitu mengetahui AS selama bertahun-tahun mendanai penelitian seperti itu.
Dia menuturkan eksperimen tersebut mungkin saja berimbas kepada Covid-19, maupun tindakan lain yang tak terdeteksi oleh Washington.
Pada Sabtu (11/4/2020), Presiden White Coat Waste, Anthony Bellotti, mengecam karena Gedung Putih menghabiskan uang pajak untuk diberikan ke China.
"Binatang terinfeksi virus, atau mungkin sakit dan disiksa di laboratorium mungkin langsung dijual ke pasar untuk dikonsumsi begitu penelitian mereka selesai," ujar dia
. Institut Virologi Wuhan, laboratorium paling canggih untuk tipenya di daratan utama, berlokasi sekitar 32 km dari Pasar Seafood Huanan.
Berdasarkan dokumen yang dilihat Daily Mail, ilmuwan di sana bereksperimen pada kelelawar dalam proyek yang didanai Institut Kesehatan Nasional AS (NIH).