Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Kisah Kehidupan WNI di Selandia Baru, Rusia dan Mesir di Tengah Wabah Virus Corona

Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif corona

(RAJAT GUPTA/EPA-EFE)
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif corona atau Covid-19 di Selandia Baru.

"Belum ada WNI yang terjangkit Covid-19 sampai hari ini. Ada kurang lebih 7000 WNI di sini (Selandia Baru)," ujar Tantowi kepada Tribun, beberapa waktu lalu.

Pertengahan Maret lalu, Tantowi Yahya menyampaikan imbauan untuk Warga Negara Indonesia (WNI), menunda dulu kunjungannya ke Selandia Baru.

Ia menjelaskan, sampai saat ini di Selandia baru ada enam kasus positif virus corona. "Sejumlah event nasional, regional dan internasional sudah dibatalkan termasuk peringatan setahun tragedi Christchurch yang sedianya akan dilaksanakan, ditunda," tuturnya.

Pemerintah Selandia Baru memutuskan untuk memerintahkan siapapun yang masuk kecuali dari Pasifik, untuk isolasi diri mandiri selama 14 hari. Kebijakan ini kemudian dievaluasi secara bertahap. Sejak beberapa waktu lalu, tidak ada lagi kapal pesiar yang boleh berlabuh ke negara tersebut.

Harga Emas Hari Ini: Capai Rp 948 Ribu per Gram, Berikut Rinciannya

Update Rupiah Hari Ini: Kembali Menguat ke Rp 15.722 per Dolar AS

UPDATE Corona Global, Selasa 14 April 2020: Total Kematian: 119.692 dan Total Sembuh: 445.005

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Relawan Tagana Banyumas Gugur Saat Bagikan Masker dan Sosialisasi

Tantowi Yahya melanjutkan, kantor KBRI di Selandia Baru masih memberikan pelayanan kekonsuleran kepada warga yang ingin memperpanjang paspor.

"Kami bekerja dari rumah sejak 26 Maret sesuai anjuran Pemerintah Selandia Baru. Namun kami tetap menugaskan 3 orang staff untuk menjaga KBRI," tutur Tantowi.

Sebab, masih ada sejumlah wisatawan dari Indonesia yang terdampar di Selandia Baru, karena belum ada penerbangan keluar. 

"Saat ini ada 13 wisatawan dari Indonesia yang terdampar," ucap Tantowi.

13 wisatawan baru bisa kembali ke Indonesia sampai ada penerbangan. Saat ini masih belum diketahui kapan transportasi penerbangan akan kembali dibuka. "Kami terus berkomunikasi dengan mereka," imbuh Tantowi.

Selain itu, KBRI juga memonitor WNI khususnya kelompok lanjut usia. Mereka yang terdampar juga diberikan bantuan. 

"Kami memberikan bantuan ke WNI terdampar yang terbukti memang tidak mampu. Jika masih ada keluarga di Indonesia, kami akan bantu hubungi," sambungnya.

Sejauh ini, menurut Tantowi, tidak ada kasus WNI yang didiskriminasi di Selandia Baru, selama pandemi corona. "Alhamdulillah tidak ada diskriminasi seperti itu di Selandia Baru," ujarnya.

Dikutip dari CNN, dua hari lalu Selandia Baru menjadi negara yang berhasil menangani virus corona. "Menjadi negara berwujud pulau (yang jauh dari manapun) menjadi keunggulan kami dalam melawan virus Corona," kata Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.

Kehidupan WNI di Mesir dan Rusia di Tengah Corona

Warga Negara Indonesia di Mesir sempat diteriaki "corona," oleh masyarakat di sana. Kini, mereka sudah saling simpati.

Bantuan pun telah diberikan oleh Duta Besar Indonesia di Kairo Helmy Fauzi. Helmy bercerita pada awal merebaknya virus corona atau Covid-19 di Mesir, sempat terjadi insiden pelecehan terhadap beberapa warga dari Asia di Mesir.

"Termasuk WNI, seperti diteriaki “corona”. Ada juga kejadian kendaraan umum yang tak mau mengambil penumpang mahasiswa dari Asia ataupun WNI," kata Helmy kepada Tribun.

Helmy menjelaskan kejadian itu bukan merupakan suatu gejala yang meluas. Hanya ada beberapa kasus dan saat ini sudah tak terdengar lagi ada kasus pelecehan tersebut.

Sebaliknya, kata Helmy, saat ini ada simpati dan bantuan yang diberikan oleh warga Mesir kepada mahasiswa WNI yg mengalami kesulitan akibat dampak pandemi coronan"Mereka memberi bantuan makanan dan ada jg yang memberi bantuan uang saku," tutur Helmy.

Sementara itu, KBRI Kairo telah bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir telah melakukan pendataan terhadap mahasiswa Indonesia yang mengalami dampak ekonomi akibat adanya wabah COVID-19 yang melanda dunia termasuk Mesir.

"Dari sekitar 7.586 mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar dan universitas lainnya di Cairo, terdapat sekitar 1.424 mahasiswa yang berhasil didata dan masuk kategori membutuhkan bantuan," tutur Helmy.

Bantuan itu, kata Helmy, merupakan tahap pertama khususnya untuk 210 mahasiswa yang mendapatkan prioritas untuk dibantu, termasuk 25 mahasiswa yang telah berkeluarga."Paket sembako tersebut terdiri dari 5 kg beras, 3 kaleng tuna, mie instan, minyak goreng dan gula," ucap Helmy.

Tahapan selanjutnya akan mencakup seluruh mahasiswa yang membutuhkan. Selain bantuan logistik, ucap Helmy,mereka juga diberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada PPMI untuk digunakan ketika berinteraksi atau memberi bantuan jika ada mahasiswa Indonesia yang berstatus suspect/PDP atau ODP.

Sebagai informasi, sejak diumumkan kasus COVID-19 pertama di Mesir pada tanggal 14 Februari 2020, jumlah total kasus wabah virus Corona di Mesir telah mencapai lebih dari 1.500 kasus dalam waktu hampir 2 (dua) bulan.

Pegawai Spa Belum Bisa Pulang 

Di negara lain, WNI di Rusia belum bisa pulang, pasca Presiden Rusia Vladimir Putin memperpanjang masa lockdown sampai akhir bulan April 2020.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi, menjelaskan saat ini ada seribuan WNI di seluruh Rusia. Di antaranya merupakan mahasiswa, sementara lainnya adalah ratusan pekerja.

"Ada sekitar 1.300 WNI di seluruh Rusia, sebagian besar mahasiswa sekitar 650-an, 300-an pegawai spa," ujar Wahid kepada Tribun Network.

Wahid bersyukur sejauh ini belum ada WNI positif corona atau Covid-19. Memang ada beberapa WNI yang diperiksa kesehatannya, tapi dinyatakan negatif dari corona.

Wahid memastikan selalu memonitor WNI di Rusia. Yakni dengan membuat Whatsapp Group (WAG) dengan para Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira).

"Sejauh ini belum ada yang positif terinfeksi. Ada beberapa yang sempat diperiksa namun negatif. KBRI punya WAG dengan para Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) dan komunikasi lancar. KBRI juga memberikan hotline yang bisa dihubungi setiap saat," tutur Wahid.

Ada juga wisatawan yang belum bisa kembali ke Indonesia. Menurut Wahid hal itu lantaran tidak ada pesawat komersil yang saat ini melayani penerbangan ke Indonesia.

"KBRI membantu perpanjangan visa dan akan mencarikan penerbangan," kata Wahid.

Beberapa perusahaan spa, kata Wahid, berniat untuk memulangkan pekerjanya namun terkendala dengan tidak adanya penerbangan komersial.

"Sejauh ini perusahaan bertanggung jawab untuk memulangkan mereka, masalahnya tidak ada pesawat komersil. Masih ditunggu setelah 30 April," katanya.

Sementara para mahasiswa, saat ini belajar di asrama dan selama ini kebutuhan logistik terjaga. (tribun network Denis)

Kisah Pasien Sembuh Corona: Ramuan Ini yang Diminum Selama Isolasi oleh Bima Arya

Di Tengah Pandemi Corona, Sengaja Matikan AIS Kapal Pesiar Misterius Terlihat di Perairan Raja Ampat

359 Pasien Sembuh dari Corona, Indonesia Tepis Asia Tenggara Jadi Pusat Corona setelah AS dan Eropa

Inilah Kondisi Terbaru Menhub Budi Karya Setelah Dirawat Karena Positif Virus Corona

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved