Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Virus Corona Jateng: Bagaimana Hasil Tes 16 Karyawan Pabrik Kecap Kabupaten Tegal?

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal Joko Wantoro memastikan, 16 karyawan pabrik kecap yang menj

IST
16 karyawan pabrik kecap di Penusupan yang sedang menjalani karantina komunal di eks Gedung Puskesmas Penusupan Kabupaten Tegal, Rabu (15/4/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal Joko Wantoro memastikan, 16 karyawan pabrik kecap yang menjalani karantina di Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, negatif Covid-19.

Hasil ini diketahui setelah petugas melakukan rapid test kepada mereka, Selasa (14/4).

Joko menuturkan, tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal berhasil menjangkau tempat tinggal keluarga karyawan itu. Termasuk, 16 karyawan asal Desa Penusupan yang menjalani karantina komunal di eks Gedung Puskesmas Penusupan.

Mereka ditetapkan sebagai orang tanpa gejala (OTG) setelah pemilik pabrik kecap tempat mereka bekerja dan sempat kontak, positif terinfeksi Covid-19.

"Termasuk anggota keluarga 16 karyawan itu, yang menjalani karantina mandiri di rumah. Kebutuhan mereka selama karantina dipenuhi pemerintah desa (pemdes) setempat bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan," jelas Joko dalam rilis yang diterima, Rabu (15/4).

Joko mengungkapkan, fasilitas tempat karantina di eks gedung puskesmas tersebut cukup memadai. Masing-masing OTG mendapat kamar yang saling terpisah.

Dampak Wabah Corona: Kisah Pemulung Pendapatannya Berkurang, Terpaksa Makan Mi Instan Sisa Anak

Anda Perantauan Kendal di Jabodetabek? Pemkab Siapkan Rp 200 Ribu/Perantau Per Bulan Bila Tak Mudik

Sopir Ambulan: Anda Tahu Kami Tiap Hari Makamkan Puluhan Jenazah, Kami Ingin Bisa Ibadah Bulan Puasa

Jadwal Acara TV Hari Ini: Film The Veteran di Trans TV dan The Monuments Men di GTV

Setiap pagi, seusai beribadah di kamar, mereka menjalani aktivitas bersama semisal senam dilanjutkan sarapan. Semua kegiatan itu di bawah pengawasan petugas kesehatan puskesmas dan pamong desa setempat.

"Selama masa karantina, kami terapkan protokol kesehatan dan physical distancing. Peralatan makan dan minum juga dipisah. Sementara, untuk keperluan mandi, sudah tersedia empat lokal kamar mandi yang selalu dijaga kebersihannya," terang Joko.

Joko mengatakan, hasil evaluasinya pada pelaksanaan karantina sampai hari kedua ini relatif lancar. Mereka juga mengisi waktu lewat karaoke agar tidak jenuh, atau mengadakan dzikir bersama.

Sementara itu, Kepala Desa Penusupan, Guntur Zadiyat Yudiansyah mengatakan, pihaknya memfasilitasi kebutuhan makanan, pengadaan tempat tidur, dan penyediaan perangkat hiburan, semisal televisi dan sound system bagi warga di tempat karantina.

"Kebutuhan makan kami cukupi tiga kali sehari dalam bentuk kemasan yang terpisah, tidak prasmanan. Sementara, untuk pilihan menu kami berkonsultasi dengan petugas gizi puskesmas," tutur Guntur.

Diluar itu, Guntur membantu memberi uang saku Rp 50 ribu per keluarga per hari. "Bantuan tunai tersebut kami alokasikan dari Dana Desa untuk meringankan beban keluarga di rumah," ujarnya.

Sementara, di Kudus, kasus pasien positif Covid-19 bertambah menjadi delapan orang, Rabu (15/4) pukul 14.00.

Kasus terbaru merupakan pasien yang dirawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu mulai Selasa (7/4), setelah mengeluhkan lemas, mual, demam selama sepekan, serta batu dua hari.

"Pasien menyatakan tidak bepergian ke luar kota. Adanya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak ada riwayat perjalanan ke wilayah transmisi lokal harus disikapi seluruh warga Kabupaten Kudus dengan semakin waspada," jelas Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Andini Aridewi dalam keterangannya, Rabu.

Menurut Andini, tim medis telah melakukan tes swab dan mengirimkan ke laboratorium di Salatiga untuk diketahui hasilnya. Saat ini, kondisi pasien dipastikan stabil.

"Tim medis terus melakukan pengawasan ketat pada pasien mengingat pasien memiliki penyakit penyerta. Puskesmas juga melakukan tracing contact pasien," ujar dia.

Disamping penambahan kasus, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus juga mendapatkan informasi hasil negatif dari swab ulang pada pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD dr Loekmono Hadi.

"Dengan hasil tersebut, satu pasien Covid-19 di Kudus dinyatakan sembuh. Sehingga, dokter mengizinkan yang bersangkutan pulang," kata dia.
Hingga kemarin, ada 12 orang tanpa gejala (OTG) di Kudus, 157 orang dalam pemantauan (ODP), dan 80 PDP.

"Dari jumlah PDP tersebut, yang masih dalam perawatan 27 orang, dirujuk dua orang, meninggal 15 orang, serta PDP pulang 36 orang," jelasnya.

Sedangkan kasus konfirm positif Covid-19 sebanyak delapan orang, dengan rincian empat orang dirawat, dua meninggal, dan dua orang dinyatakan sembuh. 

Pemkot Pekalongan Belum Pikirkan PSBB

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Pekalongan belum berencana mengajukan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pemerintah pusat.

Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid seusai membagikan masker di Kota Pekalongan, Selasa (14/4) malam.

"Sampai hari ini, kami belum mengarah untuk menerapkan PSBB," katanya.

Menurutnya, PSBB perlu disertai koordinasi antara pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di sekitar Kota Pekalongan.

"Perkembangan saat ini masih dinamis. Mudah-mudahan, Kota Pekalongan, dengan kesadaran masyarakatnya dan aktifnya pemerintah daerah serta Forkompinda ini, masih bisa mencegah penyebaran virus corona masuk ke Kota Pekalongan," ujar Aaf, panggilan akrabnya.

Meski begitu, Aaf mewaspadai gelombang pemudik yang akan datang ke Kota Pekalongan. Diperkirakan, puncak pemudik terjadi saat puasa dan menjelang Lebaran.

"Masih ada 7.000 perantau asal Kota Pekalongan yang bertahan di kota-kota besar. Ini perlu diwaspadai dan Pemkot akan terus menyosialisasikan terkait pencegahan virus corona," ungkapnya. Data yang dia terima, hingga Selasa (14/4), ada sekitar 5.000 pemudik yang telah datang di Kota Pekalongan.

Pihaknya juga akan meningkatkan pembagian masker bagi masyarakat guna mencegah penularan corona. Dia berharap, cara ini dapat mendorong warga terbiasa memakai masker saat berkegiatan di luar rumah. (dro/dta/raf))

WAWANCARA KHUSUS dengan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta setelah Jakarta Terapkan PSBB

Merasa Lelah Difitnah Dijadikan Alasan Teddy Tunjuk 10 Lawyer untuk Urusi Warisan Lina Jubaedah

3 Minggu Sembunyi di Rumah, Rachel Masih Bisa Terpapar Virus Corona, Bagaimana Bisa?

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved