Kementerian Pertanian
Ponorogo Surplus Beras di Masa Pandemi Covid-19
Sektor pertanian masih menjadi andalan ekonomi Kabupaten Ponorogo merupakan penghasil produk pertanian seperti padi dan palawija.
TRIBUNJATENG.COM, PONOROGO - Sektor pertanian masih menjadi andalan ekonomi Kabupaten Ponorogo.
Hampir seluruh wilayahnya merupakan penghasil produk pertanian seperti padi dan palawija.
Alhasil, kinerja sektor pertanian Ponorogo di masa pandemi Covid-19 atau dikenal virus corona terjadi surplus produksi beras.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Medi Susanto mengatakan pada April-Juni merupakan puncak panen raya di Ponorogo.
Panen padi diperkirakan seluas 28.274 hektar dengan produktivitas mencapai 6,1 ton per hektar.
"Dengan demikian, Ponorogo akan memproduksi beras sebanyak 112.484 ton. Ponorogo akan surplus beras di bulan Juni nanti," terang Medi di kantornya, Jumat (17/4/2020).
Meni menjelaskan, di Kabupaten Ponorogo terdapat 21 kecamatan penghasil padi.
Kecamatan yang berkontribusi paling besar luas panen padi periode tersebut adalah Sukorejo, Babadan, dan Kauman.
Tiga kecamatan tersebut memang selama ini menjadi sentra produksi padi di Ponorogo.
"Produksi tahun ini menurut saya cukup fantatis. Alhamdulillah tidak ada kendala meskipun saat ini ada wabah Covid-19," ucapnya.
Namun demikian, Medi juga mengingatkan petani untuk tetap berhati-hati selama bekerja di sawah.
Ia menegaskan pemerintah Ponorogo melalui dinas pertanian bertekad mewujudkan kondisi surplus beras.
Hal ini penting guna seluruh kebutuhan konsumsi masyarakat dapat terpenuhi dan bahkan sebagai pensuplai beras untuk daerah lain.
"Sebagai sentra produksi padi, kami siap penuhi kebutuhan masyarakat. Produksi beras Ponorogo pun bisa disuplai penuhi kebutuhan daerah lain," cetusnya.
Amirudin Pohan, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi hasil produksi padi Kabupaten Ponorogo.