Wabah Virus Corona
Seperti Apa Derita Tenaga Medis di Dalam APD Selama Berjam-jam?
Selain risiko terpapar Covid-19, derita mengenakan alat pelindung diri (APD) menjadi salah satu tantangannya.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Seorang dokter relawan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jilvien, menceritakan pengalamannya menangani pasien virus corona Covid-19 di rumah sakit itu.
Selain risiko terpapar Covid-19, derita mengenakan alat pelindung diri (APD) menjadi salah satu tantangannya.
Seperti apa?
• 46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona Diisolasi di Hotel, Ini Kata Ganjar
• Anda Ingin Dapat Dana BLT Rp 600 Ribu Per Bulan? Begini Syarat dan Cara untuk Mendapatkannya
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Pasien Positif Corona Ikut Ijtima Gowa Asal Karanganyar Meninggal
• Heboh Militan Suriah Menyerah Mengaku Didanai dan Dilatih AS, Kini Ingin Hidup Normal
Jilvien awalnya hendak melanjutkan kuliah tetapi karena kuliahnya ditunda dan dia tidak sedang bekerja, dia lalu melamar jadi relawan.
Jilvien menceritakan bahwa dia bertugas sembilan jam.
Delapan jam untuk tangani pasien.
Sejam untuk mengenakan alat pelindung diri (ADP) dan berbagai persiapan lain.
Pada saat-saat awal mengenakan APD khusus penanganan pasien Covid-19, Jilvien bahkan butuh waktu lebih lama untuk memakainya.
Tahapannya mulai dari mengoles wajah dengan lem agar masker yang dikenakan menempel dan tidak mudah lepas.
Dua masker sekaligus dikenakan untuk melindungi diri.
Ia juga mengenakan kacamata dan alat pelindung kepala.
Selain itu, Jilvien mengenakan sarung tangan dan sarung kaki.
Ia harus memastikan dirinya nyaman saat mengenakan APD itu.
“Kami butuh waktu satu jam untuk mengenakan alat pelindung diri.
Dulu (saat awal) mah lebih lama, takut salahlah, apalah.