Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Terkena Dampak Virus Corona, SSB Milik Kiper PSIS Semarang Joko Ribowo Vakum

Virus corona juga berdampak terhadap sekolah sepakbola (SSB) penjaga gawang PSIS Semarang, Joko Ribowo.

Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra
Joko Ribowo 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Virus corona juga berdampak terhadap sekolah sepakbola (SSB) penjaga gawang PSIS Semarang, Joko Ribowo.

Pemain yang bersomisili di Gabus, Pati tersebut membuka sebuah SSB yang ia bentuk lebih dari satu tahun belakangan ini dengan nama Joko Ribowo Football Academy (JRFA).

Jokri, demikian sapaan eks kiper Persema Malang ini menyebut, SSB miliknya kini vakum.

Bukan 46 Orang, RSUP Kariadi Semarang Klarifikasi Jumlah Tenaga Medis Positif Corona, Ini Rinciannya

Hoaks Sabam Sirait Meninggal Dunia, Maruar Sirait : Sehat Wal Afiat

Selepas Pesta Miras Ciu, Remaja Putri Mabuk di Semarang Ini Dianiaya Pria Hingga Babak Belur

Pesan Korban Corona Asal Karanganyar: Kalaupun Saya Mati, Saya Ingin Mati di Rumah

Tak ada aktivitas sama sekali terhitung sejak pemerintah menganjurkan masyarakat tetap berada di rumah selama masa pandemi virus corona.

"Kalau selama ini pengaruh buat aktivitas SSB.

Biasanya dalam satu minggu tiga kali latihan, nah ini sudah vakum.

Tidak ada kegiatan sama sekali.

Kita kan harus mengikuti anjuran pemerintah juga," kata Jokri.

Selama SSB diliburkan, Jokri yang berstatus CEO di SSB miliknya tersebut mengatakan sudah berpesan kepada para pesepakbola cilik binaannya untuk tetap menjaga kondisi.

Namun demikian, ia tak sepenuhnya yakin hal itu bisa terlaksana.

"Kalau mungkin pemain profesional dikasih program mereka bisa jalan sendiri.

Kalau adik-adik peserta SSB ini tidak bisa.

Paling kita minta agar mereka tetap skipping dan main-main bola di halaman rumah masing-masing saja.

Saya tidak tahu apakah itu mereka menjalankan atau tidak.

Cuma ada sebagian yang mengirim video ke grup SSB (Orang tua murid-red)," jelasnya.

"Saya juga masih aktif bermain, jadi saya tahu kebutuhan adik-adik," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan vakumnya SSB miliknya tersebut, ada aekitar 70 pesepakbola cilik yang selama ini aktif berlatih harus menahan diri dulu belajar sepakbola di SSBnya.

"Sejak dianjurkan pemerintah untuk stay at home.

sudah kami putuskan berhenti.

Karena di Pati itu banyak orang perantauan, takutnya nanti kalau keluar-keluar atau tetap ada kegiatan rawan terkena," katanya.

Vakumnya SSB miliknya tersebut, Jokri mengaku juga tak membebankan biaya bulanan kepada peserta SSB nya.

"Untuk uang bulanan belum tahu sih, kesadaran wali murid saja dengan situasi seperti ini.

Kalau saya tidak membebankan, cuma bendahara SSB kami nanti yang mengurus.

Saya tidak mau ikut campur," pungkas Jokri. (arl)

Belum Genap Sebulan Bebas, 3 Napi Asimilasi Lapas Nusakambangan Ditangkap Polres Kebumen

Jateng Dapat Kuota Pembebasan Cukai Etil Alkohol Rp 124 Miliar

Pemkot Salatiga Siapkan 23 Ribu Paket Sembako Bagi Warga Terdampak Virus Corona Periode April 2020

UPDATE Corona di Kabupaten Tegal : 2 PDP Virus Corona Meninggal, Anak Pulang dari Jakarta

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved