Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

Gelandang Asing PSIS Semarang Keturunan Palestina Ini Tak Masalah Gajinya Dipotong 75% karena Corona

Pemain PSIS Semarang berkebangsaan Chile-Palestina Jonathan Cantillana Zorilla tak mempermasalahkan pemotongan gaji yang dilakukan manajemen PSIS hing

TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SETIAPUTRA
Gelandang PSIS Semarang asal Chile, Jonathan Cantillana. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemain PSIS Semarang berkebangsaan Chile-Palestina Jonathan Cantillana Zorilla tak mempermasalahkan pemotongan gaji yang dilakukan manajemen PSIS hingga 75 persen.

Hal tersebut diungkapkan agen Jonathan, Aggy Eka Ressy.

Menurut pria asal Semarang ini, Jonathan tak mempermasalahkan pemotongan gaji tersebut dengan mempertimbangkan situasi yang ada saat ini.

Viral Insinyur Minyak Norwegia Tinggal di Hutan Bersama Suku di Indonesia, Ini yang Membuatnya Betah

Beda Batuk Biasa dan Batuk karena Virus Corona, Kenali dengan Cara Menjawab 5 Pertanyaan Ini

Ardi Bakrie Suami Nia Ramadhani Cemas Jika Mikhayla Dekat dengan Aburizal Bakrie: Tambah Nempel Tapi

Pemuda Semarang Ditangkap Polisi Gegara Komentar Ujaran Kebencian di Facebook Soal Penutupan Jalan

Yakni di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

"Kalau Jonathan sendiri bisa menerima karena dia memahami situasi yang ada soal gaji.

Dia juga bilang kalau situasi sekarang sedang sulit, terutama untuk klub karena tidak punya pemasukan," jelas Aggy saat dihubungi, Senin (20/4/2020).

Keputusan pemotongan gaji pemain hingga 75 persen tersebut memang sebelumnya sesuai dengan surat keputusan PSSI.

Dalam kurun waktu empat bulan, yaitu Maret hingga Juni yang ditetapkan sebagai masa force majeure, klub peserta kompetisi diperbolehkan melakukan pembayaran gaji sebesar 25 persen sesuai dengan kontrak awal.

Disinggung hal itu, Aggy yang juga merupakan agen sejumlah pemain asing di Indonesia tersebut mengaku memaklumi keputusan dari PSSI soal pemotongan gaji pemain.

Lebih lanjut, Aggy mengatakan jika Jonathan saat ini juga berencana bakal tetap berada di Indonesia bersama istrinya yang saat ini sedang hamil.

Dalam kesempatan terpisah, General Manager PSIS Semarang Wahyu "Liluk Winarto menyebut selama masa pandemi virus corona ini, manajemen Mahesa Jenar cukup dipusingkan dengan minimnya pemasukan.

Hal tersebut memaksa pihak manajemen harus mengeluarkan dana pribadi terlebih dahulu untuk menutup biaya operasional.

Termasuk pembayaran gaji pemain.

"Saat ini keuangan klub bisa dikatakan minus karena tidak ada pemasukan sama sekali.

Selama ini, pemasukan cukup besar dari laga kandang melawan Arema FC di Stadion Moch Soebroto Magelang, beberapa waktu lalu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved