Harga BBM Hari Ini
Permintaan Minyak Mentah Anjlok, Harga Jeblok Hingga 19 Dolar Per Barel
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan di bawah 19 dolar AS per barel untuk kali pertama sejak 31 Januari 2002 silam
Ekspor besar-besaran Arab Saudi pada bulan sebelumnya bahkan memiliki volume lebih tinggi.
Menurut CNBC, pengiriman Saudi mencapai lebih dari dua kali lipat pada periode Februari hingga Maret atau naik dari 366.000 barel menjadi 829.540 barel per hari.
Ini berarti, pengiriman minyak mentah pada Maret lalu mencapai 25 juta barel, angka ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2018. Sejumlah laporan menyebut angka-angka itu pada April semakin meroket.
Dalam dua pekan pertama saja, 1,46 juta barel per hari minyak Saudi dikirimkan ke pelabuhan AS. Arab Saudi sebelumnya memang meningkatkan produksi minyaknya hingga mencapai rekor lebih dari 12 juta barel per hari.
Ekspor minyak mentah Saudi terus membanjiri pasar yang sudah tenggelam oleh minyak, setelah gagal menemukan kesepakatan bersama terkait pemangkasan produksi dengan Rusia selama pembicaraan yang dilakukan pada awal Maret lalu.
Runtuhnya kesepakatan OPEC + sebelumnya juga telah menambah tekanan pada harga minyak kibat pandemic Covid-19 yang melumpuhkan permintaan global terhadap minyak mentah.
Situasi mengerikan di pasar minyak ini akhirnya memaksa produsen besar untuk mengadakan pembicaraan darurat pada pekan lalu dan menghasilkan kesepakatan bersejarah baru.
Namun pemangkasan sebesar 9,7 juta barel per hari yang rencananya berlaku dalam produksi minyak mentah global, ternyata tidak berlaku hingga Mei mendatang.
Selain itu, masih ada beberapa kekhawatiran yang muncul, satu diantaranya adalah upaya OPEC + yang dinilai tidak cukup untuk mengimbangi kelebihan pasokan yang dipicu oleh pandemi Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul April Jadi Bulan Terburuk, Permintaan Minyak Anjlok, Harga Jeblok Hingga 19 Dolar Per Barel