Berita Regional
Disoal, Ruangguru Ternyata Perusahaan Asing Singapura, Layak Dapat Proyek Kartu Prakerja Pemerintah?
Ruangguru sedang menjadi buah bibir hingga membuat CEO Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri dari Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ruangguru sedang menjadi buah bibir hingga membuat CEO Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri dari Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi.
Perusahaan rintisan teknologi bidang pendidikan itu termasuk satu dari delapan mitra platform digital program Kartu Prakerja.
Keterlibatan Ruangguru di program Kartu Prakerja disorot karena salah satu pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, saat ini menjadi salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo.
• Datangi Istri di Blora saat Pandemi Corona, MI Ditolak Mentah-mentah hingga Putuskan Minum Deterjen
• Ganjar Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB: Jika Diterapkan Demak dan Kendal Menyesuaikan
• Anak Nia Ramadhani Selalu Mengadu ke Kakeknya Setiap Kena Marah, Ardi Bakrie Sebal
• Faris dan Bajel Terjatuh dari Motor Seusai Jambret iPad Warga Semarang, Terancam 12 Tahun Penjara
Posisi Belva sebagai “pejabat publik” dan keterlibatan Ruangguru di proyek pemerintah tersebut dinilai berbau konflik kepentingan.
Secara umum, program Kartu Prakerja adalah program subsidi dari pemerintah bagi kalangan pencari kerja maupun korban PHK.
Setiap pemilik Kartu Prakerja akan mendapatkan total manfaat dana senilai Rp 3,55 juta.
Program ini akan menyasar sekitar 5,6 juta penerima.
Alhasil, total dana yang akan diguyur melalui subsidi Kartu Prakerja mencapai Rp 19,88 triliun.
Dari jumlah yang diterima oleh setiap pemilik Kartu Prakerja, sebanyak Rp 1 juta atau totalnya senilai Rp 5,6 triliun mengucur dalam bentuk subsidi pelatihan melalui “kelas online”.
Materi pelatihan itu tersedia di delapan mitra platform digital yang digandeng pemerintah, yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, Kemnaker, Pintaria, Pijar, Sekolah.mu dan MauBelajarApa.
Proses pelatihan via delapan mitra platform digital itulah yang belakangan disoal. Skema pelatihan ala Kartu Prakerja itu dinilai sebagai “subsidi terselubung” bagi start up tersebut.
Nah, tak ingin polemik berlarut, Belva akhirnya mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya,” tulis Belva dalam akun Instagramnya, Selasa (21/4).
Menanggapi pengunduran diri Belva, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung angkat suara.
Dia menyatakan, keterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja sudah sesuai aturan.