Berita Pekalongan
Haryanto Pastikan Ormas di Kabupaten Pekalongan Lakukan Langkah Pencegahan Virus Corona
Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pekalongan mengundang beberapa organisasi masyarakat (ormas).
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pekalongan mengundang beberapa organisasi masyarakat (ormas).
Hal itu untuk memastikan sejauh mana aksi ormas-ormas di Kabupaten Pekalongan dalam melakukan pencegahan virus corona at Covid-19.
"Hasil dari laporan, ormas-ormas di Kabupaten Pekalongan sudah melakukan action di lapangan dalam upaya pencegahan virus corona," kata Kepala Kesbangpol Kabupaten Pekalongan, Haryanto, saat ditemui Tribunjateng.com, Rabu (22/4/2020).
• Ika Curhat Dipaksa Makan 50 Cabai dan Dipukuli Majikannya di Semarang: Kamu Tak Bunuh Itu Hakku
• Tugimin Lambaikan Tangan Minta Tolong, lalu Muntah Darah dan Roboh, Warga Tanjung Mas Semarang Geger
• Hasil Rapid Test Positif, Lima Warga Pati yang Ikuti Ijtima Jamaah Tabligh Gowa Diisolasi
• Ganjar Pranowo: Mulai Besok Seluruh Restoran di Jateng Atur Jarak Tempat Duduk
Selain itu, pihaknya juga memberikan suport terkait surat edaran Bupati tentang imbauan menggunakan masker yang berbahan kain.
"Sehingga kami juga menitipkan masker kepada ormas untuk dibagikan ke anggotanya, kalau mencukupi bisa dibagikan kepada masyarakat disekitar sekretariat ormas.
Agar, pembagian masker tidak menimbulkan kerumunan," ujarnya.
Menurutnya, dari pertemuan tersebut pihaknya mendapatkan banyak masukan dari ormas, salah satunya berkaitan dengan fenomena pemudik.
"Jumlah pemudik yang sudah masuk di Kabupaten Pekalongan ada 32 ribu orang dan potensi diperantauan juga masih ada beberapa data masih kita invetarisir."
"Tidak hanya itu, fenomena pemudik yang sudah berstatus pasien meskipun pasien itu belum tentu positif covid-19.
Misalnya pasien itu dari zona merah dan meninggal dunia di rumah sakit yang ada di Kabupaten Pekalongan.
sehingga kami arahkan pemakamannya harus menggunakan standar protokol kesehatan,"imbuhnya.
Haryanto juga mengungkapkan yang lebih menjadi perhatian adalah jenazah kiriman atau pemudik yang sudah dalam kondisi meninggal dunia dari luar kota terutama dari Jakarta.
"Yang menjadi antensi kita adalah jenazah kiriman dalam keadaan meninggal dunia, di bulan ini saja sudah ada 7 kejadian, di antaranya di Kecamatan Kajen 2 kejadian itu pemudik dari Jakarta, Kecamatan Kandangserang ada 1 itu pemudik dari Malang, Kecamatan Siwalan ada 3, dan terakhir di Kecamatan Wonokerto."
"Pada saat dimakamkan semuanya menggunakan standar Covid-19.
Sedangkan keluarganya yang masih tinggal di sini kita arahkan untuk karantina mandiri selama 14 hari, ungkapnya. (Dro)
• Kronologi Kecelakaan Motor Vs Truk di Semarang, Pria Pekalongan Bernama Rukimanto Tewas
• Indomie yang Mangkoknya Kosong Sudah Tersedia di Semarang, Begini Isinya
• Anak Nia Ramadhani Selalu Mengadu ke Kakeknya Setiap Kena Marah, Ardi Bakrie Sebal
• Teringat Pesan Kartini, Ahok: Percayalah Bahwa Masa Sulit Ini Akan Segera Berlalu