Berita Klaten
Kisah Abdullah Mudik ke Klaten Isolasi Mandiri Berkemah di Bantaran Sungai Jauh dari Pemukiman Padat
Pria bernama Abdullah Almabrur Al Ridwan (42) yang merantau di Kepulauan Riau memilih melakukan isolasi mandiri dengan cara yang tidak biasannya.
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN – Tak ingin keluarganya sakit, seorang pemudik dari kepulauan Riau memilih mendirikan tenda di pinggir sungai di Klaten.
Tiap hari pemudik di Kabupaten Klaten semakin meningkat selama pandemi Corona.
Hal tersebut menyebabkan pemudik harus menjalani isolasi mandiri guna mengantisipasi penyebaran virus di masing-masing rumahnya.
• Ganjar Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB: Jika Diterapkan Demak dan Kendal Menyesuaikan
• Prabowo Tak Muncul Dalam pemberitaan, Rizal Ramli Justru Beri Pujian karena Tindakan Diam-diam Ini
• Beredar Kabar Jemaah Masih Padati Rumah Opick saat Pandemi Corona, Bebi Silvana Beri Penjelasan
• Teringat Pesan Kartini, Ahok: Percayalah Bahwa Masa Sulit Ini Akan Segera Berlalu
Namun ada yang berbeda dengan pria asal Dukuh Ngaran RT 02 RW 02, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.
Pria bernama Abdullah Almabrur Al Ridwan (42) yang merantau di Kepulauan Riau memilih melakukan isolasi mandiri dengan cara yang tidak biasannya.
Abdullah melakukan isolasi mandiri dengan mendirikan sebuah tenda di pinggir Sungai Kecu yang jauh dari permukiman padat tempat tinggalnya.
Abdullah melakukan isolasi mandiri mirip dengan berkemah di pegunungan selama 2 minggu.
Karyawan swasta itu mengungkapkan alasan mengapa alasan dirinya memilih menjaga jarak dan meninggalkan isterinya, Susanti (37) dan 4 anaknya sementara waktu untuk lakukan isolasi yang unik ini.
"Saya tidak ingin keluarga saya sakit karena kedatangan saya, maka dari itu saya putuskan untuk mengisolasi diri disini," ungkap Abdullah, kepada TribunSolo.com, Senin (20/4/2020).
Abdullah mengatakan dirinya tiba di tempat tinggal mertuanya itu pada Rabu (15/4/2020) lalu
"Pukul 11.00 WIB saya tiba di bandara, pukul 18.00 WIB saya baru tiba disini," ujar Abdullah.
Sebelum sampai di kampung mertuannya, Abdullah dengan kesadaran sendiri tanpa ada perintah langsung memeriksakan diri ke pukesmas untuk mengecek kondisi saat itu.
"Sebelum saya ke sini, pukul 07.30 saya cek kesehatan dulu ke pukesmas di Penggung," tutur Abdullah.
Setelah dia dapatkan surat keterangan sehat, surat tersebut langsung diberikan ke ketua RT.
"Setelah dapat surat itu, saya langsung ke kemah isolasi, di bantaran Sungai Kecu yang dibuatkan adik," kata dia.
Selama beberapa hari ini Abdullah mengaku sangat menikmati dengan isolasi yang dia lakukan sampai saat ini.
"Di sini saya bisa melakukan kegiatan seperti membersihkan bantaran sungai, sampai membuat tangga menuju ke Sungai Kecu," aku dia.
Abdullah sempat menceritakan saat dirinya dijenguk istri dan anaknnya di kemah tersebut.
Termasuk saat diantarkan makan dan minum setiap harinya.
"Sempat istri dan anak saya kesini, saya berusaha jaga jarak agar istri dan anai saya tidak kenapa-napa, tapi anak saya selalu mendekat ingin memeluk saya," cerita Abdullah.
Abdullah berharap seluruh pemudik yang akan ke Klaten bisa ikuti seperti yang ia lakukan.
"Saya harapkan pemudik yang akan balik ke Klaten mau mengisolasikan dirinya sendiri," harap Abdullah.
Abdullah mulai melakukan isolasi mandiri dengan berkemah terhitung mulai Kamis (16/4/2020) lalu.
Sudah 6 hari ia jalani isolasi diri di bantaran Sungai Kecu dengan berkemah. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Pemudik Klaten Isolasi Mandiri Dirikan Tenda Layaknya Kemah di Pinggir Sungai Jauh dari Rumah
• Dermawan Mijen Ini Borong Jersey Pemain PSIS Semarang yang Dilelang, Ini yang Membuatnya Bersemangat
• Soal Larangan Mudik Jokowi, Wali Kota Solo: Telat
• Kabar Baik Bupati Cilacap Umumkan 4 PDP Corona Dinyatakan Negatif, Termasuk Bayi Usia 5 Bulan
• Viral Takmir Masjid di Sukoharjo Kaget Temukan Selusin BH Saat Geledah Tas Pria Pencuri Kotak Amal