Wabah Virus Corona
Pemimpin Jamaah Tabligh India Didakwa Pembunuhan dengan Penyebaran Virus Corona
Muhammad Saad Kandhalvi, pemimpin kelompok jamaah tabligh, didakwa telah melakukan pembunuhan melalui penyebaran virus corona Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM – Muhammad Saad Kandhalvi, pemimpin kelompok jamaah tabligh, didakwa telah melakukan pembunuhan melalui penyebaran virus corona Covid-19.
Pemerintah India mengajukan dakwaan pembunuhan karena dia menggelar pertemuan besar bulan Maret lalu.
Menurut pihak berwenang, hal itu menyebabkan lonjakan besar infeksi virus corona di India.
• Ganjar Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB: Jika Diterapkan Demak dan Kendal Menyesuaikan
• Polisi Iba Lihat Kondisi Rumah Pencuri Beras 5 Kg, Kursi dan Meja Saja Tidak Punya
• Yuni Tak Punya Firasat Apapun Melihat 2 Pria di Kebun Kopi Bawen, Apalagi Saat Itu Siang Bolong
• Viral Balasan Ridwan Kamil Menohok Netizen yang Soroti Kondisi Negara Tidak Baik-baik Saja

Dikutip dari Reuters, Jumat (17/4/2020) markas besar kelompok jamaah tabligh di Delhi disegel oleh otoritas negara itu.
Ribuan pengikut, termasuk beberapa dari Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh, dikarantina setelah diketahui mereka menghadiri pertemuan di sana pada pertengahan Maret lalu.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan bahwa Muhammad Saad Kandhalvi didakwa telah melanggar larangan pertemuan besar yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Namun, otoritas setempat telah mengajukan penambahan pasal tentang pembunuhan.
"Polisi Delhi telah mengajukan laporan pertama sebelumnya terhadap pemimpin tablig, sekarang pasal 304 telah ditambahkan," kata perwira itu.
Pasal 304 merujuk pada pembunuhan dengan hukuman maksimum 10 tahun penjara.
Juru bicara kelompok Jamaah Tablig, Mujeeb-ur Rehman, menolak memberikan keterangan dan mengatakan mereka belum mengkonfirmasi laporan tentang dakwaan baru tersebut.
Tablig adalah salah satu organisasi dakwah Muslim Sunni terbesar di dunia dengan pengikut di lebih dari 80 negara.
Pihak berwenang mengatakan pada awal bulan, sepertiga dari hampir 3.000 kasus virus corona adalah orang-orang yang menghadiri pertemuan tablig atau mereka terinfeksi dari jamaah tablig.
Hingga kini, Jumat (17/4/2020) pukul 14:00WIB, India telah mencatatkan 13.495 kasus positif dan 448 orang dilaporkan meninggal
Delhi menjadi kluster penyebaran virus itu, sebanyak 1.080 dari 1.561 kasus terkait dengan pertemuan kelompok itu.
Pengurus tabligh sebelumnya mengatakan banyak pengikut yang telah mengunjungi kantornya di kawasan bersejarah Nizamuddin di Delhi.