Ramadhan 2020
Sikap PWNU Jateng Soal Salat Tarawih di Masjid saat Pandemi Corona: Para Kiai di Cabang Lebih Tahu
Menanggapi surat edaran tersebut, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah memiliki sikap sendiri
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menteri Agama Republik Indonesia beberapa waktu lalu mengeluarkan Surat Edaran Nomor: S.E. 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi Wabah Covid-19.
Surat Edaran yang dikeluarkan 6 April 2020 itu berisi di antaranya tilawah atau tadarus Al Quran dan salat tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah.
Menanggapi surat edaran tersebut, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah memiliki sikap sendiri.
• Nagita Slavina Ungkap Alasan Kenapa Tidak Suka Sama Cewek Ini: Ternyata Orang Jahat Itu Ada
• Tugimin Lambaikan Tangan Minta Tolong, lalu Muntah Darah dan Roboh, Warga Tanjung Mas Semarang Geger
• Beredar Kabar Jemaah Masih Padati Rumah Opick saat Pandemi Corona, Bebi Silvana Beri Penjelasan
• Indomie yang Mangkoknya Kosong Sudah Tersedia di Semarang, Begini Isinya
Sekretaris PWNU Jawa Tengah, KH Hudallah Ridwan Naim menyampaikan tidak ada intruksi terkait pelaksanaan ibadah di Bulan Ramadan.
"Kiai di Cabang, Majelis Wakil Cabang (MWC), Ranting, dan Anak Ranting Insya Allah lebih tahu apa yang maslahat bagi jamaahnya," ucap kiai yang akrab dipanggil Gus Naim itu kepada Tribun Jateng, Rabu (22/4/2020).
Tidak adanya intruksi dari PWNU Jateng, menurutnya hal itu dikarenakan kondisi masing-masing memang sangat berbeda-beda.
"Saya yakin, para kiai yang mana beliau-beliau itu menjadi rujukan jamaahnya sudah pada tahu, bahwa mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.
Oleh karena itu protokol yang ada perlu dipatuhi, cuma bentuk praktisnya sesuai dgn kondisi masing-masing," tuturnya.
Gus Naim menuturkan, pengurus NU cabang sampai ranting juga sudah dan terus bergerak gotong royong membantu.
"Membagi sembako, alat kebersihan kepada masyarakat, dan membantu pemerintah untuk mengatasi korban dampak covid-19 ini secara mandiri," ungkapnya.
Tidak hanya bantuan, dia menyampaikan juga ada sosialisasi tentang cara menghadapai covid-19.
"(Mengenai ibadah ramadan, red) Kita serahkan kepada kiai-kiai. Beliau-beliau lebih tahu yan paling maslahat buat jamaahnya," tandasnya. (kan)
• Nagita Slavina Ungkap Alasan Kenapa Tidak Suka Sama Cewek Ini: Ternyata Orang Jahat Itu Ada
• Tugimin Lambaikan Tangan Minta Tolong, lalu Muntah Darah dan Roboh, Warga Tanjung Mas Semarang Geger
• Indomie yang Mangkoknya Kosong Sudah Tersedia di Semarang, Begini Isinya