Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSBB Tegal

UPDATE PSBB Kota Tegal, Cuma Jalan Proklamasi yang Dibuka, Begini Respon Warga

Pemerintah Kota Tegal resmi menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kamis (23/4/2020).

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Pemerintah Kota Tegal resmi menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kamis (23/4/2020).

Melalui Peraturan Wali Kota Tegal Nomor 8 Tahun 2020, berbagai aturan diterapkan selama PSBB.

Di antaranya warga wajib menggunakan masker saat keluar rumah, rumah makan tidak boleh mengizinkan pembelinya makan di tempat, aturan berkendaan dan sebagainya.

Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan untuk Pria dan Wanita Sesuai Cara Rasulullah

Ika Curhat Dipaksa Makan 50 Cabai dan Dipukuli Majikannya di Semarang: Kamu Tak Bunuh Itu Hakku

Viral Foto Korban Begal Tergeletak di Pinggir Jalan di Semarang, Ini Faktanya

Betrand Peto Menangis Sedih Tinggalkan Apartemen, Cegah Ruben Onsu Jual karena Alasan Ini

Selain itu,  Pemerintah Kota Tegal juga hanya membuka satu akses jalan menuju Kota Tegal, yaitu di Jalan Proklamasi.

Sedangkan 49 akses jalan lainnya ditutup oleh beton movable concrete barrier (MCB).

Seorang warga, Dani (38) mengatakan, kebijakan PSBB yang diterapkan oleh Pemkot Tegal itu bagus.

Ia menilai, kebijakan ini menjadi upaya supaya warga terhindar dari pandemi virus corona atau Covid-19.

Sekaligus untuk mencegah meluasnya Covid-19.

Dani pun warga Kabupaten Tegal yang sehari- hari bekerja di Kota Tegal, tidak merasa terganggu.

Ia justru merasa lebih aman dengan adanya kebijakan wajib memakai masker.

"Saya harap wabah ini cepat berlalu. supaya perekonomian kita yang sedang terpuruk bangkit lagi," katanya.

Warga lain, Muhamad Sabirin (34) menilai, kebijakan PSBB cukup bagus.

Semua orang wajib pakai masker dan dilarang berboncengan.

Sabirin berharap, Covid-19 cepat berlalu dan warga bisa beraktivitas kembali.

"Iya bagus. Tujuannya kan untuk memutus dan supaya tidak ada lagi penyebaran virus corona," katanya.

Sementara pedagang pasar, Rofiq (46) mengatakan, kebijakan PSBB memang membuat jumlah pengunjung pasar menurun.

Pasar tidak seramai sebelum adanya pandemi Covid-19.

Namun, menurut Rofiq, PSBB bagus untuk mengurangi resiko penularan.

Ia sendiri mengaku, takut jika ada pembeli yang tidak memakai masker.

"Kalau tidak ada PSBB ruwet. Orang banyak yang ke pasar tidak pakai masker. Barangkali menular saya juga takut," ungkapnya. (fba)

Keluarga Kaget Ika Puspita Dibunuh di Surabaya: Sempat Bilang Kangen Semarang, Tapi Kena Lockdown

Arif Sempat Tanyai Istrinya Sebelum Tewas Pesta Miras Oplosan dengan Siapa? Vera: Minum dengan Galon

Arief Budiman Soe Hok Djin Kakak Soe Hok Gie Meninggal, Dimakamkan di Salatiga : Pernah Terjatuh

Banting Harga, Diskon Besar-besaran Fortuner Tembus Rp 100 Juta, Innova Rp 70 Juta

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved