Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Camat Gondang Pilih Omah Londo Jadi Lokasi Karantina Pemudik Sragen: Ada Pocong dan Noni Belanda

Camat Gondang Sragen menyiapkan rumah peninggalan Belanda atau Omah Londo sebagai lokasi Karantina pemudik yang ngeyel.

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Gedung kosong berhantu bagi para pemudik Sragen yang ngeyel karantina mandiri guna cegah persebaran Covid-19 telah disiapkan beberapa kecamatan di Kabupaten Sragen.

Kecamatan Gondang salah satunya, pemerintah kecamatan bahkan mempersiapkan bekas bangunan peninggalan Belanda atau biasa disebut omah londo.

"Rumah ini memang kami siapkan untuk para pemudik yang ngeyel atau bandel tidak mau karantina mandiri selama 14 hari dirumah," kata Camat Gondang, Catur Sarjanto, Minggu (26/4/2020).

Dewi Sandra Ungkap Alasan Bungkam Soal Kematian Glenn Fredly Mantan Suaminya

Viral Akun Reemar Martin Artis Tik Tok Filipina Diserang Netizen +62, Sempat Hilang Di-Report

Program Ini Talkshow Host Sule, Andre Taulany, dan Raffi Ahmad Pamit, Ini Penjelasan Net TV

Ivan Gunawan Tak Menyangka Dapat Pesanan Kebaya Putih untuk Pernikahan Zaskia Gotik

Catur panggilan akrabnya menyiapkan dua bangunan atau rumah peninggalan Belanda untuk pemudik yang ngeyel.

Satu rumah bisa diisi sebanyak enam orang.

"Kami siapkan dua, tapi kalau nanti ada kelebihan atau masih kurang kita siapkan satu lagi di kantor sekretariat pabrik lebih besar dan lebih angker," lanjut Catur.

Sementara guna memperbaiki bangunan tersebut, pihak kecamatan akan terlebih dahulu memperbaiki listrik, menyiapkan tempat tidur, sementara untuk MCK portable dari dinas sosial.

"Nanti ketika ada warga yang bandel kita ingatkan satu hingga dua kali, kalau dia tidak mengikuti himbauan nanti kita ambil dan kita taruh di sini kita jaga dari pihak satgas," tegasnya.

Sementara itu jumlah pemudik di Kecamatan Gondang dikatakan Catur terus mengalami peningkatan, dari 1.090 menjadi 1.119 dan 14 orang dinyatakan lolos.

Dari beberapa pemudik tersebut awalnya dikatakan Catur ada yang ngeyel.

Dirinya sempat mendapat laporan dari Desa Tunggul bahwa ada pemudik yang ngeyel.

"Satgas desa sudah mengingatkan hingga dua kali, lurah juga sudah turun dari kecamatan juga ingin turun tangan ternyata saat kita pantau yang bersangkutan sudah tidak ngeyel lagi," terangnya.

Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, rumah dengan tinggi sekitar 4,5 meter tersebut sudah sangat tidak terurus.

Cat dinding banyak yang mengelupas, ubin pecah hingga atap jebol.

Hawa lembab dan pengap semakin membuat tidak nyaman jika berlama-lama di rumah tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved