Kim Jong Un Terkini
Kim Jong Un Meninggal? 3 Generasi Punya Riwayat Diabetes dan Jantung, Perokok Berat dan Suka Keju
Di tengah rumor kesehatannya, keluarga Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mempunyai sejarah sakit jantung serta diabetes.
TRIBUNJATENG.COM, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan meninggal dunia
Di tengah rumor kesehatannya, keluarga Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mempunyai sejarah sakit jantung serta diabetes.
Kim dikenal memiliki berat hingga 300 pounds, atau Rp 136 kg.
• Program Ini Talkshow Host Sule, Andre Taulany, dan Raffi Ahmad Pamit, Ini Penjelasan Net TV
• Viral Akun Reemar Martin Artis Tik Tok Filipina Diserang Netizen +62, Sempat Hilang Di-Report
• Dewi Sandra Ungkap Alasan Bungkam Soal Kematian Glenn Fredly Mantan Suaminya
• Polisi Menangkap Istri Majikan Penganiaya Pembantu di Graha Padma Semarang, Statusnya Tersangka
Tetapi, tingginya hanya sekitar 5 kaki dan 6 inchi, atau 170 cm.
Pemimpin Korea Utara yang diyakini berusia 36 tahun itu juga dikenal sebagai perokok berat yang bisa menghabiskan empat pak sehari.
Obesitas Kim Jong Un terjadi karena dia begitu menyukai keju dan wine, seperti dilaporkan Newsweek beberapa tahun silam.
Kim disebut pernah absen dari publik setelah mengonsumsi terlalu banyak keju Emmental yang dia pesan langsung dari Swiss.
Selain itu berdasarkan laporan PBB, anggaran untuk minuman keras khusus dirinya sendiri pada 2014 mencapai 30 juta dollar AS, atau Rp 464,2 miliar.
Pada 2012, sebuah majalah memberitakan Kim yang terlalu banyak lemak terpaksa menjalani operasi pengangkatan kista dari engkelnya.
Dilansir New York Post Sabtu (25/4/2020), Kim menduduki takhta Pemimpin Korea Utara dari ayahnya, Kim Jong Il, yang wafat pada 2011.
Kim Jong Il dilaporkan meninggal karena serangan jantung di usia 70 tahun.
Dia menjadi penguasa menggantikan ayahnya, Kim Il Sung, pada 1994.
Sama seperti si anak, Kim Il Sung yang merupakan pendiri Korea Utara wafat karena sakit jantung di Pyongyang dalam umur 82 tahun.
Seperti Kim Jong Un, Kim Jong Il juga dikenal mempunyai diabetes dan perokok.
Bahkan, dia pernah memerintahkan ilmuwan Korut meniru rokok favoritnya, Rothman.
Rokok itu diproduksi dengan tembakau yang ditanam di Afrika.
Perintah yang terjadi di tengah kelaparan yang menimpa rakyatnya pada 1990-an.
Pakar biologi, Kim Hyeong Soo mengemukakan, Kim Jong Il pernah menyuruh peneliti menciptakan minuman yang bisa menciptakan gairah seksual.
Kim Hyeong Soo yang kini menjadi pembelot Korut itu mengungkapkan, perintah itu muncul karena pemimpin kedua itu diyakini punya banyak simpanan perempuan muda.
Belum lagi kecintaannya akan minuman keras dan makanan olahan. Selama 17 tahun pemerintahannya, Korut dikenal sebagai produsen terbesar cognac Hennessy Paradis.
Dikabarkan Meninggal
Kim Jong Un Pemimpin Tertinggi Korea Utara dikabarkan meninggal pada Sabtu (25/6/2020) tadi malam.
Kabar ini disampaikan media daring Inggris Daily Express yang merujuk sejumlah sumber.
Media lain yang terbit di London, Metro, dan media AS, New York Post, menyampaikan hal yang sama di situsnya.
Klaim mengenai kematian Kim Jong Un ini dikutip dari beberapa media di China dan Jepang dengan mengambil sumber yang diyakini berada di Korut.
Sumber lain menyatakan dia terbaring di ranjang dalam keadaan vegetatif tanpa harapan untuk pemulihan setelah operasi jantung yang gagal.
Berbeda dari koma, keadaan vegetatif adalah kondisi batang otak mati sehingga pasien hidup tetapi tidak sadar sama sekali.
Adapun koma menunjukkan pasien tidak sadar berkepanjangan namun aktivitas fungsi luhur otak masih berlangsung semisal memori, pengenalan lingkungan, dan kepekaan terhadap rangsang, meski teramat samar.
Dalam kondisi vegetatif, pasien bisa saja membuka tutup mata atau menangis tapi semua gerakan itu muncul tanpa disertai kesadaran.
Penyebabnya adalah berbagai fungsi luhur yang diatur batang otak atau otak bagian tengah (medulla oblongata) telah hilang.
Karena jalannya rezim Korea Utara bersifat sangat rahasia, klaim kematian Kim Jong-un sangat sulit untuk diverifikasi dari pengumuman resmi negara.
Namun seorang wakil direktur media di Hong Kong, yang mengaku sebagai keponakan menteri luar negeri China, menyampaikan kabar kematian itu benar adanya.
Shijian Xingzou Wakil direktur Televisi Satelit HKSTV mengatakan bahwa 'sebuah sumber yang sangat kuat' telah memberitahunya bahwa Kim Jong Un sudah mati.
Sumber lain sebelumnya melaporkan bahwa tim medis China telah dikirim ke ibukota Korut, Pyongyang.
Tak lama setelah pernyataan Shijian itu, media Jepang bernama Shukan Gendai mengklaim Kim Jong Un dalam keadaan vegetatif seusai menjalani operasi jantung.
Media ini menyatakan seorang dokter China, yang diyakini sebagai bagian dari tim yang dikirim ke Pyongyang, melaporkan keputusan Kim Jong Un menunda-nunda bedah jantung malah membuatnya sakit parah.
Rincian spesifik lebih lanjut tidak diketahui.
Ada sumber terdiri dari tiga orang yang mengakui kepada Reuters bahwa China telah mengirim tim dokter ke Korea Utara untuk menentukan status kesehatan Kim Jong Un.
Delegasi tersebut meninggalkan Beijing pada Kamis (23/4/2020).
Tim ini beranggotakan dokter dan pejabat Partai Komunis China.
Secara resmi pengiriman delegasi tersebut tidak diumumkan.
Beijing sejauh ini juga menolak berkomentar.
Awal pekan ini, spekulasi menyebar bahwa pemimpin Korea Utara itu dalam keadaan sakit setelah menjalani operasi jantung pada 12 April.
Spekulasi yang muncul dari kabar yang tidak dikonfirmasi ini secara cepat ditolak pejabat pemerintah Korea Selatan dan seorang pejabat China.
Mereka mengatakan tidak menemukan tanda-tanda aktivitas tidak biasa di Korut yang menguatkan klaim itu.
Kamis (23/4/2020), Presiden AS Donald Trump juga menampik kabar bahwa Kim sakit parah.
Dia mengatakan, "Saya pikir laporan itu salah."
Di sisi lain, Trump menolak mengatakan apakah dia telah berhubungan atau mendapat kabar dari pejabat berwenang Korea Utara.
Sehari berikutnya, Rabu, sebuah sumber di Korea Selatan mengatakan pihak intelijen melaporkan Kim masih hidup dan kemungkinan besar akan segera muncul di depan publik.
Seorang pejabat yang akrab dengan intelijen AS mengatakan Kim memang diketahui memiliki masalah kesehatan.
Namun, mereka tidak punya alasan untuk menyimpulkan bahwa dia sakit parah atau tidak mampu muncul kembali di depan umum.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah wawancara dengan Fox News juga tak bisa memastikannya.
"Saya tidak punya apa-apa yang bisa saya bagikan kepada Anda malam ini tetapi orang-orang Amerika harus tahu bahwa kami (pemerintah) memperhatikan situasi ini dengan sangat tajam," tandasnya.
Korea Utara adalah salah satu negara yang paling tertutup di dunia.
Kesehatan para pemimpinnya diperlakukan sebagai masalah keamanan negara.
Media resmi pemerintah Korut terakhir melaporkan keberadaan Kim ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April 2020.
Selanjutnya tidak ada laporan bahwa Kim hadir dalam sebuah acara peringatan hari ulang tahun kakeknya, mendiang Kim Il Sung, pada 15 April.
Padahal acara itu merupakan peringatan yang penting di Korea Utara.
Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong Un yang buruk dipicu oleh kebiasaan merokok yang berat, obesitas, dan penyakit jantung keturunan. (*/aim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Kim Jong Un Punya Sejarah Sakit Jantung dan Diabetes"
• Masih Ingat Reynhard Sinaga si Pemerkosa? Dipindahkan ke Penjara Terkenal Dijuluki Kediaman Monster
• Driver Ojol Asal Boyolali Ini Lemes, Dapat Orderan 600 Ribu, Alamat yang Pesan Ternyata Rumah Kosong
• Batal Mudik ke Purwokerto karena Tak Ada Bus, Sahroni Terpaksa Balik Ke Kos Lagi
• Tasya Kamila Nekat Potong Rambut Randi Bachtiar Sang Suami, Hasilnya Bikin Syok