Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Nahkoda Asal Indramayu Meninggal Misterius, 13 ABK Kapal Ngungsi Ke Atap hingga 1,5 Hari

Sejumlah 13 ABK Pasific 7 mengungsi ke bagian atas kapal selama satu setengah hari setelah nahkoda Kapal meninggal secara misterius.

Editor: m nur huda
Istimewa
Tim Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu saat menscreening awak Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75, Sabtu (25/4/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, INDRAMAYU - Sejumlah 13 Anak Buah Kapal (ABK) Pasific 7 gross tonnage (GT) 75 terpaksa mengungsi ke bagian atas kapal selama satu setengah hari setelah nahkoda Kapal meninggal secara misterius.

Nahkoda kapal tesebut meninggal pada Jumat (24/4/2020) sekitar pukul 14.00 WITA di perairan Kalimantan saat hendak pulang ke Indramayu seusai mencari ikan di perairan Papua.

Petugas Medis Puskesmas Margadadi, Siti Nur mengatakan, jenazah nahkoda Kapal diletakkan di ruang kamar perahu di bagian bawah.

Pakar UGM Prediksi Akhir Pandemi Virus Corona Bakal Mundur Jika Warga Nekat Mudik

Daerah Mana Saja yang Termasuk Zona Merah Corona di Jateng? Simak Penjelasan Dinkes

WHO Bantah Pasien Sembuh dari Virus Corona Jadi Kebal 

Update Corona 27 April di Dunia: Jumlah Masih Terus Tambah, Kini Tembus 2.994.761 Kasus

Adapun, posisi jenazah diletakkan di dekat lemari es agar tidak menimbulkan bau busuk.

Petugas Satpolair Polres Indramayu bersama tim medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu saat mengevakusi jasad nahkoda Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75, Sabtu (25/4/2020).
Petugas Satpolair Polres Indramayu bersama tim medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu saat mengevakusi jasad nahkoda Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75, Sabtu (25/4/2020). (Istimewa)

"Di taruh di bawah di ruang kamar perahu, itu ditaruh di depan kulkasnya agar dia tidak terlalu bau," ujar dia kepada Tribuncirebon.com seusai mendaratnya kapal di pelabuhan depan Mako Satpolair Polres Indramayu, Sabtu (25/4/2020) malam.

Siti Nur juga memastikan dari para ABK itu tidak ada yang berkontak langsung dengan nahkoda Kapal setelah meninggal dunia.

Hal tersebut berdasarkan pengakuan para ABK yang tak ada yang berani mendekati jenazah. Mereka memilih mengungsi ke bagian atas kapal.

"Ketiga belas awak kapal di atas, tidak bersamaan dengan jenazah," ucap dia.

Dalam hal ini, pihaknya pun melakukan screening terhadap ketiga belas ABK tersebut. Meski hasilnya dinyatakan normal, mereka ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.

Mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dan akan dipantau rutin oleh petugas medis.

"Kita akan pantau kondisi mereka setelah mendarat, sekian hari apakah ada keluhan atau tidak, seperti pilek, demam, sesak napas, tadi alhmadulillah tadi dicek semuanya normal," ucap dia.

13 ABK Berstatus OTG Covid-19

Meninggalnya Nahkoda Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75 secara misterius di atas kapal membuat sebanyak 13 orang lainnya yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Petugas Medis Puskesmas Margadadi, Siti Nur kepada Tribuncirebon.com seusai melakukan screening terhadap para ABK di Mako Satpolair Polres Indramayu, Sabtu (25/4/2020) malam.

Seperti diketahui, nahkoda kapal tersebut berinisial D (47) warga

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved