Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Ratri Anindya Pasien Sembuh 03 Donor Plasma Darahnya, Apakah Bisa Sembuhkan Pasien Positif Corona?

Pengobatan plasma darah untuk menyembuhkan virus Corona atau Covid-19 kini ramai diperbincangkan.

Editor: galih permadi
Capture Instagram @ratrianindya
Donor Plasma Darah Ratri Anindyajati 

TRIBUNJATENG.COM - Obat untuk menyembuhkan virus corona belum ditemukan.

Pengobatan plasma darah untuk menyembuhkan virus Corona atau Covid-19 kini ramai diperbincangkan.

Pengobatan ini muncul di tengah masyarakat yang menanti obat atau vaksin virus corona segera ditemukan.

Dikarenakan dalam mengembangkan vaksin tidak mungkin terjadi dalam waktu cepat.

Viral Akun Reemar Martin Artis Tik Tok Filipina Diserang Netizen +62, Sempat Hilang Di-Report

Inilah Daftar Penutupan Tahap III Dua Ruas Jalan di Kota Semarang, Ditutup 24 Jam Mulai Malam Ini

MAU KE SEMARANG BACA INI! Mulai Hari Ini Kendaraan Bukan Plat H akan Dihentikan

Jekek Ancam Mundur Pilkada Wonogiri 2020: Yuk Semua Konsen ke Penanganan Corona

Para ilmuwan dan tenaga kesehatan, termasuk di RSPAD Gatot Subroto, saat ini tengah meneliti cara pengobatan ini.

Menurut Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unair, Djoko Santoso mengatakan bahwa terapi ini sudah dikerjakan 100 tahun yang lalu.

“Istilah ini sudah dikerjakan 100 tahun yang lalu. Saat flu Spanyol tahun 1932, jadi ini bukan suatu hal yang baru. Tapi untuk publik ini hal yang baru, padahal itu tidak,” kata Djoko seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (22/4/2020).

Dia menjelaskan terapi antibodi plasma darah pasien sembuh covid-19, juga dikembangkan negara lain, seperti Amerika Serikat, Iran, Jepang, dan Inggris.

“Plasma itu terdiri dari zat pengencer juga adanya imunitas yang disebut imunoglobulin, kemudian tanpa sel leukosit dan sel eritrosit.

Ini sudah dilakukan di Thailand, Inggris, Amerika Serikat,” paparnya. 

Namun keterbatasan alat terap plasma darah yang ada di Indonesia menurut dia bukan menjadi kendala.

“Untuk alat itu tidak masalah di Indonesia. Masalahnya adalah inisiasi awal bagaimana itu didorong."

Djoko menilai masalah di Indonesia berada di keterlambatan penerapan priotitas terapi plasma darah ini.

“Kemarin bila lihat beritanya dari pak JK itu akan mendatangkan alat, nah itu kan berarti probleme nya adalah prioritasnya.

Jika itu disorong lebih awal, itu dua bulan yang lalu yang meninggal-meninggal sekitar 600 itu mungkin bisa ditolong separuhnya,” jelas dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved