Virus Corona Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Minta Pengusaha Gotong Royong Bantu Penuhi Hak Buruh
Pandemi virus corona Covid-19 berdampak pada industri di Jawa Tengah. Perusahaan sudah merumahkan puluhan ribu karyawan.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi virus corona Covid-19 berdampak pada industri di Jawa Tengah.
Perusahaan sudah merumahkan puluhan ribu karyawan.
Berdasarkan data di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, ada sekitar 45 ribu buruh yang dirumahkan.
• Titik Terang Mulai Kelihatan, Kata Menhan Prabowo Subianto Soal Wabah Corona
• Trio Perampok Menangis Kena Hoaks Uang Rp 1 Miliar Plus Betisnya Dilubangi Polisi
• Tanggapi Perjodohan dengan Herjunot Ali, Luna Maya: Sorry Banget Tapi Gue Gak Mau Bilang Enggak
• Bus Bertulis Intruksi Presiden Pulang Kampung Bukan Mudik Melenggang, Ini yang Terjadi di Semarang
"Yang dirumahkan berjumlah 45 ribu," kata Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Rosellasari, Rabu (29/4/2020).
Dinas Tenaga Kerja, kata dia, masih terus melakukan pendataan melalui laporan perorangan maupun perusahaan.
Jumlah itu pun diamini Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng, Aulia Hakim.
Menurutnya, sudah ada puluhan ribu buruh di Jateng yang dirumahkan tanpa ada pemenuhan hak-hak mereka.
Sementara, kata dia, dari jumlah itu, 8.000 di antaranya ada di Kota Semarang.
"Mereka dirumahkan tanpa adanya pesangon atau gaji yang diperoleh.
Pemerintah harus hadir menyikapi ini, semua sedang kesulitan" ucapnya.
Terkait nasib para buruh yang di-PHK atau dirumahkan, Ganjar sudah berkomunikasi dengan semua perusahaan di Jateng.
Menurutnya, sudah saatnya perusahaan peduli kepada pekerja di tengah pandemi ini.
"Tuntutan pekerja tidak sulit, mereka hanya minta selama dirumahkan atau di-PHK tetap mendapat haknya yang disesuaikan.
Paling tidak selama tiga bulan.
Saya sudah mengajak seluruh perusahaan di Jateng untuk iuran bareng-bareng untuk membantu para buruh," ucapnya.