Berita Semarang
Hujan Lebat di Semarang Semalam Telan Korban, Max Haryanto Tewas Terseret Arus di Pleburan Barat
Hujan lebat yang terjadi di wilayah Kota Semarang pada Jumat (1/5/2020) semalam menimbulkan korban jiwa.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hujan lebat yang terjadi di wilayah Kota Semarang pada Jumat (1/5/2020) semalam menimbulkan korban jiwa.
Seorang warga meninggal dunia usai terseret arus banjir di daerah Pleburan, Semarang Selatan.
Diketahui korban bernama Max Haryanto (63), warga Gajahmungkur, Kota Semarang.
Dari data yang dihimpun Tribunjateng.com, para saksi mata kejadian menyebutkan bahwa korban terseret arus hingga terperosok dan masuk ke kolong mobil yang sedang terparkir.
Mobil itu sendiri diketahui merupakan milik korban yang akan dipindahkannya lantaran kondisi arus luapan dari Jl Sriwijaya yang cukup deras.
Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada pukul 18.30 WIB.
Bhabinkamtimas Kelurahan Pleburan Aipda Suhartanto yang turut datang ke lokasi telah mengkonfirmasi kronologi peristiwa tersebut.
“Lokasi tepatnya di Pleburan Barat,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/5/2020) hari ini.
Melalui Suhartanto, seorang saksi mata bernama Sri Mulyono mengatakan bahwa dirinya bersama warga lain mencoba menolong korban yang sempat terjepit di bawah kolong mobil itu.
Korban dapat dievakuasi dengan bantuan belasan orang namun tak terselamatkan.
Jenazah korban lalu dibawa ke RSUP Kariadi Semarang menggunakan ambulans PMI Semarang.
Tewas Terseret Arus
Sebelumnya diberitakan kasus yang serupa, Jenazah Sukarti (80), warga Desa Karangawen, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati yang pada Rabu (4/3/2020) lalu
Dilaporkan hanyut terbawa arus banjir berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Sabtu (07/03/20) siang ini.
Jenazah ditemukan di sungai dari arah Desa Brati Kecamatan Kayen, tepatnya di Dukuh Rumasan, Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati (belakang SMPN 03 Tambakromo).
"Rabu lalu, korban pergi ke ladang di desanya. Ia mencari rumput untuk pakan ternak. Hari itu cuaca hujan dan terjadi banjir.
Diduga korban hanyut terbawa banjir bandang," ungkap Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya dalam keterangan tertulis.
Yahya mengatakan, pihaknya baru menerima informasi terkait hal ini pada pagi ini. Ia
langsung memerintahkan Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara Whisnu Yuas untuk memberangkatkan 1 tim rescue.
Dilengkapi peralatan SAR air, tim gabungan kemudian melakukan pencarian dan evakuasi.
Sementara, Whisnu Yuas mengatakan, Tim SAR gabungan melakukan operasi dengan metode susur sungai dari TKP ke arah utara.
"Kondisi Sungai Tambakromo yang dangkal dan penuh lumpur membuat perahu karet tidak bisa diturunkan. Pencarian dilakukan personel kami dengan berjalan kaki," ungkap dia.
Korban kemudian ditemukan pada jarak empat kilometer dari titik awal di mana ia hanyut.
Setelah dibawa ke Puskesmas Tambakromo, jenazah kemudian diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan.(*)
(tribunjateng/rez)
• Manfaatkan Imbauan Tak Sholat di Masjid, Pencuri Kotak Amal Beraksi, Bawa Angkot dan Terekam CCTV
• Marah Ditolak Istri, Napi Asimilasi Bakar Rumah Mertua, Dua Sepeda Motor Ludes
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Jenazah Guru Zuhdi Diterbangkan ke Banjarmasin Hari Ini
• Korban PHK di Kabupaten Semarang Ini Ngadu pada Bupati Sudah Tak Mampu Lagi Bayar Sewa Kamar