Virus Corona Jateng
Peti Mati untuk Korban Virus Corona Langka, Bupati Banjarnegara Sewa Tukang Kayu Bikin Sendiri
Ruang pendopo Kabupaten Banjarnegara tampak beda akhir-akhir ini. Belasan peti mati hampir memenuhi separuh ruangan pendopo.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Ruang pendopo Kabupaten Banjarnegara tampak beda akhir-akhir ini.
Belasan peti mati hampir memenuhi separuh ruangan pendopo.
Peti untuk menyimpan mayat itu telah tertata rapi.
• VIRAL! Rumah Mewah Terima Bantuan PKH di Brebes, Pemilik Rumah: Bangun Rumah Pakai Iuran Keluarga
• Menjelang Azan Maghrib SU Gerebek Istrinya yang Selingkuh, Minta Mereka Menikah Saja
• BREAKING NEWS : Penutupan Jalan Tahap 4 di Kota Semarang, Ini 3 Ruas Jalan yang Akan Ditutup 24 Jam
• Nanya ke Mbah Minto Mau THR Apa, Ganjar Pranowo Dibuat Bingung: Kok Semuanya Mau
Aroma cat menyeruak yang menunjukkan peti berwarna putih itu masih baru.
"Sementara taruh di sini, nanti kalau butuh tinggal ambil," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.
Peti itu disiapkan untuk jenazah pasien Covid 19. Tidak ada yang berharap ada kematian akibat wabah ini.
Jika ada kematian akibat Covid 19 nanti, pemerintah paling tidak telah siap memfasilitasi.
Pasalnya jenazah pasien Covid 19 harus diperlakukan beda dengan standar keamanan yang tinggi.
Jasad harus dibungkus plastik, lalu dimasukkan ke dalam peti yang dilapisi plastik kembali.
Karenanya peti mati termasuk kebutuhan inti dalam penanganan Covid 19.
Masalahnya, barang itu langka di pasaran, terutama di Kabupaten Banjarnegara.
Kesulitan ini pernah dialami pula saat pihaknya mengurus jenazah seorang pemandu lagu yang menjadi Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid 19 di RSUD Hj Anna Lasmanah, beberapa waktu lalu.
"Kemarin waktu kita antar jenazah ke Sukabumi, kita gak punya peti.
Akhirnya saya berpikir buat sendiri," katanya.
Susahnya mendapatkan peti mati ini memantik Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono untuk memproduksi peti mati sendiri.