Berita Regional
Duel dengan Beruang, Abdul yang Bersenjata Pisau Sadap Karet Selamat dengan Luka Cakaran di Kepala
Saat keduanya sedang menyadap karet, tiba-tiba muncul seekor beruang dan langsung menyerang korban dengan beberapa cabikan dan cakaran.
"Beruang kan kalau terkejut akan menjadi reaktif, sehingga terjadinya peristiwa tersebut," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Martialis Puspito saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com.
Ia juga mengatakan kedatangan pihaknya ke lokasi untuk memastikan apakah beruang tersebut masih ada di sekitar lokasi atau sudah menjauh.
"Kalau biasanya ada konflik, kalau memang aktivitas beruang masih ada dalam tempo 2-3 hari, maka eskalasinya harus naik.
Harus ada upaya lanjut.
Apakah harus dievakuasi atau bagaimana," katanya.
Namun berdasarkan hasil pengecekan di lokasi, beruangnya sudah tidak ada.
Meskipun begitu, pihaknya sudah memberikan kontak kepada warga setempat, jika terlihat tanda-tanda adanya aktivitas dari beruang.
Ia juga mengatakan dari hasil pengecekan ke lapangan, tidak ditemukan tanda-tanda aktivitas terkonsentrasi dari beruang tersebut.
"Di sekitar lokasi kami tidak menemukan lagi tanda-tanda aktivitas satwa tersebut.
Misal bersarang atau nyari makan.
Ini tidak kami temukan.
Mungkin karena terkejut tadi.
Beruang ini kan ada di mana saja.
Bahkan sebagian besar wilayah kerja saya, mulai dari Muratara hingga Muaraenim itu adalah ibu kota beruang.
Konflik paling tinggi di wilayah kerja kami adalah beruang," katanya.