Berita Kebumen
Harta dan Keluarga Ditinggalkan, Mantan Pendeta Ini Jadi Tukang Bersih Kubur dan Muadzin di Kebumen
Warga baru di lingkungan Pondok Pesantren Al Hasani itu tak lagi asing bagi masyarakat sekitar.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Warga baru di lingkungan Pondok Pesantren Al Hasani itu tak lagi asing bagi masyarakat sekitar.
Perangainya santun.
Ibadahnya tekun.
Pria rendah hati itu benar-benar membuat warga tertegun.
• Pilu, Bocah 8 Tahun Dijemput untuk Karantina: Pakaian yang Dibawa Menyembul dari Kresek Indomaret
• Igun Ungkap Rahasia Ruben Onsu Pindah Rumah ke Pondok Indah, Ternyata Punya Helikopter Pribadi
• Anda Merasakan Cuaca Panas di Pertengahan Ramadhan Ini, Ini Penjelasan BMKG
• Gading Marten Ingin Liburan Bareng Gisel dan Gempi ke Salah Satu dari 4 Negara Ini
Ibnu Masngud namanya.
Di lingkungan barunya itu, ia menjelma jadi warga biasa.
Ia datang tidak membawa gelar.
Harta pun tidak menyertainya.
Kesehariannya hanyalah bersih-bersih makam umat Islam di lingkungan pondok pesantren Al Hasani Kebumen.
Tapi ia cukup disegani masyarakat di lingkungan pesantren.
Totalitasnya dalam ibadah membuat orang kagum hingga menaruh hormat padanya.
"Namanya Ibnu Masngud, kesehariannya bersih-bersih kubur," kata Kiai Asyhari Muhammad Alhasani atau akrab disapa Gus Hari, pengasuh Ponpes Al Hasani Kebumen
Siapa sangka, orang tua itu adalah mantan pendeta ternama di kotanya dulu, Jawa Timur.
Gerejanya pernah dibom teroris saat Abraham Agus Setiono (nama awal) dan jamaahnya merayakan Natal.
Tapi hidayah memang bisa turun kepada siapa saja.