Berita Kendal
Halimah Terpaksa Gadai 10 Gram Emas untuk Biaya Kebutuhan Sehari-hari
Halimah warga Cepiring terpaksa kembali menggadaikan emasnya guna mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
Berdasarkan data yang diterima tribunjateng.com dari Kantor Pegadaian Cabang Kendal, jumlah pegadai melonjak drastis.
Khususnya periode Februari-April 2020 dibandingkan waktu yang sama pada 2019.
Johanes Maryadi, Sales Head Pegadaian Kendal, menyampaikan jumlah dana yang pihaknya keluarkan untuk para pegadai melonjak Rp 19 miliar pada Akhir April 2020 dibanding 2019.
Kata Johanes, data menunjukkan 80 persen nasabah menggadaikan perhiasannya.
Sisanya berupa barang elektronik maupun barang bernilai jual lainnya.
Saat pandemi virus corona periode April 2020, jumlah uang yang dipinjamkan kepada masyarakat mencapai Rp 120 miliar.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan Rp 19 miliar dibandingkan besaran yang beredar di masyarakat pada April 2019 Rp 101 miliar.
Jumlah tersebut merupakan kalkulasi transaksi semua outlet cabang Pegadaian di Kendal, meliputi Cepiring, Rejosari, Weleri, Pegandon, Pekauman, Sukorejo, dan pasar Weleri.
"Untuk OSL atau outstanding loan atau bahasa mudahnya jumlah penyaluran pinjaman cabang Kendal meningkat dibanding tahun lalu.
Salah satu faktornya bisa jadi pandemi corona," jelasnya.
Pencapaian OSL tertinggi terjadi pada Maret 2020 mencapai Rp 122 miliar.
Kata Johanes, periode maret tersebut mengalami kenaikan jumlah OSL sebesar Rp 1 milar, sedangkan pada periode April kembali turun sebesar Rp 2 miliar.
Ia menyebutkan penurunan Rp 1-2 miliar dalam 2 bulan terakhir disebabkan lantaran sebagian besar warga Kendal memasuki masa panen.
Hasilnya, tak sedikit barang yang digadaikan kembali ditebus oleh masing-masing pemilik.
Meski masih tinggi dibanding tahun lalu, ia memprediksi jumlah OSL bisa saja semakin turun pada periode Mei pertengahan dan kembali meningkat pada Juni mendatang.