Wabah Virus Corona
Peneliti China Temukan Sperma Mengandung Virus Corona, Amankah Berhubungan Intim?
Diketahui, sperma mengandung virus corona ditemukan di pasien positif virus corona atau Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Telah ditemukan sperma mengandung virus corona atau Covid-19.
Diketahui, sperma mengandung virus corona ditemukan di pasien positif virus corona atau Covid-19.
Hal tersebut diketahui ketika para tim peneliti asal China meneliti sperma pasien virus corona itu.
• Berawal Dituduh Curi HP, HM Injak Alquran Sebagai Wujud Sumpahnya, Berakhir Begini
• Cekcok dengan Istri, Suami Coba Bunuh Gorok Istri, Pelaku Lompat dari Lantai 2 Rumah Lalu Meninggal
• Viral Pada 2030 Terjadi 2 Kali Lebaran Idul Fitri dalam Satu Tahun, Ini Faktanya
• Heboh Penemuan Mayat Pria di Terminal Mangkang Semarang, Ditemukan Miras Oplosan
Alhasil, beberapa sperma pasien Covid-19 yang diteliti terdapat kode genetik virus corona baru SARS-CoV-2.
Ini menandakan bahwa virus ini bisa memasuki organ reproduksi seperti testis pria.
Hal ini bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19 melalui hubungan seksual.
Temuan ini dilaporkan dalam jurnal JAMA Network Open dari American Medical Association, asosiasi medis Amerika.
Tim peneliti dari Changchue Municipal Hospital di Provinsi Henan, China, mendeteksi adanya virus SARS-Cov-2 pada enam dari 38 pasien pria yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Penelitian terhadap mereka dilakukan pada saat puncak wabah sedang terjadi di China yaitu pada bulan Januari dan Februari 2020.
Secara persentase jumlah ini termasuk sedikit.
Sebanyak 16 persen dari temuan memperlihatkan adanya bukti virus corona di dalam sperma.
Dari kasus yang diteliti, sekitar seperempatnya berada dalam tahap infeksi yang akut. Sedangkan 9 persen dari mereka kemudian pulih.
Bisakah virus corona ditularkan lewat hubungan seks?
Dari penelitian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah virus corona dapat ditularkan melalui hubungan seks?
“Kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 bisa ditemukan pada sperma pasien yang positif COVID-19, dan SARS-CoV-2 mungkin masih bisa dideteksi dalam sperma pasien yang sedang dalam penyembuhan,” tulis tim peneliti di jurnal JAMA.