Berita Artis
Blusukan di Gang Dolly, Butet Kartaredjasa: Coba Aku ke Sini Beberapa Tahun Lalu
Butet yang mendatangi Gang Dolly pada malam hari terlihat takjub karena sepinya kawasan tersebut.
Bang Jarwo yang memiliki nama lengkap Jarwo Susanto itu merupakan pedagang warung kopi di eks lokalisasi Dolly.
Ia memperoleh penghasilan besar dari usahanya menjual kopi.
Ia bisa mendapatkan hingga Rp 45 juta tiap bulannya.
"Hasilnya lebih banyak Rp 800.000 per harinya.
Kalau kopi di luar Dolly dijualnya Rp 2.000, tetapi di sini bisa dijual Rp 5.000," ujar Jarwo.
Uang hasil dagang kopi, kebanyakan dipakai Jarwo untuk hal-hal tidak bermanfaat.
Butet menyebutnya untuk hal-hal maksiat.
"Buat minum, judi, buat main.
Bayangannya besok dapat uang lagi, besok dapat uang lagi," kata Jarwo terkekeh.
Dengan demikian, Jarwo menolak penutupan lokalisasi Dolly.
Demi menolak penutupan lokalisasi, Jarwo bersama para pekerja setempat serta pekerja seks komersial (PSK) sempat membentuk Front Pembela Lokalisasi (FPL).
Dalam kesempatan itu, Jarwo menunjukkan barang-barang bersejarahnya ketika melawan aparat menolak penutupan Gang Dolly, seperti kaos FPL hingga sirine peringatan.
Namun, seiring berjalannya waktu, Jarwo dan warga lainnya menemukan jalan hidup baru pascapenutupan Gang Dolly.
Dulu bermusuhan, kini berkawan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Jarwo kini menjalani bisnis baru dengan memproduksi dan berjualan tempe.