Otomotif
Tujuannya Ngirit Uang Bensin, Ternyata Mobil Murah Tak Disarankan Diisi BBM Premium dan Pertalite
Termasuk untuk mobil murah atau low cos green car (LCGC) yang banyak menggunakan BBM tersebut.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kebanyakan orang isi bensin pertalite atau premium biar ngirit pengeluaran
Premium 88, Solar, Dextalite, dan Pertalite 90, merupakan bahan bakar dengan angka konsumsi yang terbilang cukup banyak dimanfaatkan masyarakat.
Termasuk untuk mobil murah atau low cos green car (LCGC) yang banyak menggunakan BBM tersebut.
• Nining Kaget Ada Orang Asing Masuk Ke Rumah, Bilang Cari Monika lalu Minta Sprei dan Panci
• Ternyata Perekam Video Viral Perkelahian Anak di Tuntang Semarang Bukan Orangtuanya, Tapi . .
• Ashanty Batuk dan Ngaku Sesak Nafas, Dokter Sarankan Scan Paru, Aurel Panik
• BREAKING NEWS: Pejabat Pemkot Salatiga Positif Corona, Puluhan Orang Dilakukan Rapid Tes
Padahal secara aturan seharusnya menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan oktan 92.
Dealer Technical Support Dept. Head PT.TAM, Didi Ahadi, mengatakan seharusnya menggunakan bahan bakar beroktan 92, bukan di bawahnya seperti Premium atau Pertalite.
“LCGC disarankan menggunakan RON 92 (Pertamax dan sekelasnya).
Namun, memang banyak yang menggunakan bensin di bawah yang distandarkan pabrikan,” kata Didi.
Didi melanjutkan, perfoma mobil akan menjadi tidak maksimal dan tidak responsif.
Mobil juga jadi ngelitik atau istilahnya mengalami knocking, yang biaya perawatannya akan semakin mahal.
“Akan ada penumpukan kerak karbon pada ruang bakar dengan waktu yang relatif tidak lama (ketika menggunakan bahan bakar kualitas rendah tersebut).
Hal ini akan mengakibatkan gejala knocking, karena pembakaran tidak sempurna, partikel-partikel gas buang juga menjadi di luar standar (lebih buruk),” kata Didi.
Lakukan Perawatan Rutin
Mobil murah atau low cost green car ( LCGC), disarankan untuk menggunakan bahan bakar minyak atau BBM dengan oktan minimal 92.
Tujuannya, agar perfoma mesin menjadi lebih optimal dan tidak mengalami masalah dalam waktu panjang.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pada praktiknya masih banyak pemilik mobil murah yang tetap mengonsumsi BBM Premium dan Pertalite.