Berita Pati
Pemkab Pati Terima Bantuan APD dari Asosiasi UPK DAPM
Bupati Pati Haryanto selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati kembali menerima bantuan untuk penanganan pandemi virus co
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati kembali menerima bantuan untuk penanganan pandemi virus corona, Senin (18/5/2020).
Hari ini, di Pendopo Kabupaten Pati, Haryanto menerima sejumlah perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) dari Asosiasi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Eks PNPM Mandiri Perdesaan.
“Mewakili Gugus Tugas, saya ucapkan terima kasih atas partisipasinya.
• Viral Foto Patung Didi Kempot Akan Dipasang di Stasiun Balapan Solo, Ini Faktanya
• Viral Bocah Penjual Gorengan Dibully Beberapa Pemuda, Dipukul dan Didorong Sampai Tersungkur
• Pilu, RL Bocah Penjual Gorengan Memang Sering Dibully, Padahal Ia Hanya Bantu Orangtua Cari Nafkah
• 10 Menit, Wanita Muda Ini Guling-guling di Jalan Raya, Bangkit Lalu Jalan Sempoyongan
Bantuan berupa APD yang meliputi baju hazmat, masker, dan sarung tangan medis ini akan kami salurkan ke dinas kesehatan maupun rumah sakit yang selama ini langsung menangani pasien,” papar Haryanto.
Ia menuturkan, bantuan berupa APD memang dibutuhkan oleh tenaga medis.
Pihaknya pun selama ini selalu bersegera menyalurkan bantuan APD yang terhimpun pada para tenaga kesehatan.
“Pak Wakil Bupati juga beberapa waktu lalu keliling ke puskesmas-puskesmas, menyerahkan masker dan perlengkapan APD,” ujar dia.
Haryanto berharap, pandemi corona di Indonesia, khususnya di Pati, bisa segera tuntas.
Sehingga, masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.
Namun demikian, sekalipun saat ini status Pati ialah nol kasus positif corona, ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
Terutama karena pemudik terus berdatangan.
“Kita mesti tetap waspada karena kita sulit mengendalikan masyarakat yang mudik.
Kemarin yang Tambakromo dan Sukolilo (pemudik dari Sumatra) ada empat bus, jumlahnya (penumpangnya) 61.
Semua sudah kami rapid test, hasilnya negatif.
Tapi harus diberi pemahaman tidak boleh ke mana-mana.