Bocah Penjual Gorengan Dibully

RL Bocah Penjual Gorengan yang Dibully Tergolong Anak Berkebutuhan Khusus, Pelaku Ditangkap Polisi

Sebuah video yang menampilkan aksi perundungan sekelompok orang dewasa kepada seorang anak berkebutuhan khusus yang diketahui berinisial RL

Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Sebuah video yang menampilkan aksi perundungan sekelompok orang dewasa kepada seorang anak berkebutuhan khusus yang diketahui berinisial RL (12) beredar di media sosial.

Dalam video aksi "bullying" yang diketahui terjadi di sebuah lapangan di Kelurahan Bonto bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan itu, RL teRLihat mendapatkan kekerasan fisik.

Selain dipukul, RL penjual jalangkote juga dibanting oleh orang yang usianya jauh lebih tua.

Saat Pulang, Bocah Penjual Gorengan yang Dibully Ciumi Adiknya: Maaf Tak Bisa Belikan Popok Lagi

Viral Foto Patung Didi Kempot Akan Dipasang di Stasiun Balapan Solo, Ini Faktanya

Viral Bocah Penjual Gorengan Dibully Beberapa Pemuda, Dipukul dan Didorong Sampai Tersungkur

10 Menit, Wanita Muda Ini Guling-guling di Jalan Raya, Bangkit Lalu Jalan Sempoyongan

Meskipun demikian, anak yang biasa menjual jalangkote untuk membantu keuangan keluarganya itu tak melawan perbuatan orang yang melakukan perundungan.

Sementara itu, Muhammad Said, paman dari RL mengatakan, atas desakan masyarakat sekitar, orangtua RL saat ini telah melaporkan aksi perundungan yang menimpa anaknya ke kepolisian.

"Pagi ini kita sudah buat laporan ke polisi. Orangtuanya sudah diperiksa sebagai saksi," tutur Said.

Said menjelaskan, keponakannya  tidak hanya sekali saja mendapat perundungan.

"Ada tiga video, orangnya beda-beda," ungkapnya.

Sebagai barang bukti, orangtua RL tidak hanya menyertakan video-video perundungan. Said mengatakan pihaknya juga menyertakan hasil visum.

"Dari hasil visum ada lecet di lengannya. Kalau dipegang lengan kirinya dia teriak kesakitan," tuturnya.

Said berharap pihak kepolisian memproses hukum orang-orang yang melakukan perundungan terhadap keponakannya, RL.

"Kami sepakat keluarga bersama masyarakat proses hukumnya tetap berjalan.

Harapan kami kejadian ini tidak berulang dan ada efek jera bagi para pelaku.

Semua warga mendukun proses hukum harus berjalan. Apalagi daerah kami ini daerah terpencil," tandasnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved