Bocah Penjual Gorengan Dibully
Saat Pulang, Bocah Penjual Gorengan yang Dibully Ciumi Adiknya: Maaf Tak Bisa Belikan Popok Lagi
Kemudian uangnya diberikan ke ibunya agar membelikan popok untuk adiknya, yang baru berusia satu bulan
Saat Pulang, Bocah Penjual Gorengan yang Dibully Ciumi Adiknya: Maaf Tak Bisa Belikan Popok Lagi
TRIBUNJATENG.COM - Rizal (12) korban bully di Kabupaten Pangkep sudah berjualan jalangkote selama satu tahun.
Rizal menjadi terkenal setelah videonya viral menjadi korban bully di Kabupaten Pangkep.
Ibu Rizal, Dahlia mengatakan anaknya biasa membawa pulang uang Rp 10 ribu sehari dari hasil jualannya.
• Promo Superindo Hari Kerja 18-21 Mei 2020, Khong Guan Diskon 50 Persen, Ini daftar Lengkapnya
• Pilu, RL Bocah Penjual Gorengan Memang Sering Dibully, Padahal Ia Hanya Bantu Orangtua Cari Nafkah
• Setelah Pemilik Meninggal karena Corona, Pabrik Cipta Rasa Kecap Cap Tomat Lombok Kembali Beroperasi
• 10 Menit, Wanita Muda Ini Guling-guling di Jalan Raya, Bangkit Lalu Jalan Sempoyongan
Kemudian uangnya diberikan ke ibunya agar membelikan popok untuk adiknya, yang baru berusia satu bulan.
"Na kasi tauka kalau maui bantuka cari uang. Ia bilang ingin belikan popok adek," ujarnya, Senin (18/5/2020).
Sehingga hasil jualan jalangkotenya ia bagi dua, Rp 5 ribu ia kasihkan ke ibunya dan Rp 5 ribu, ia gunakan untuk jajan di sekolah.

Rizal merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, tapi hanya dia yang berjualan.
Menurut penuturan ibunya, hal ini ia lakukan atas keinginannya sendiri.
"Pernah ada yang sampaikan kalau Rizal sering diganggu, sehingga saya minta untuk berhenti jualan," ujarnya.
Tapi Rizal malah menangis, dan pergi berjualan tanpa memberi tahu ibunya.
"Jadi biasami pergi menjual tanpa sepengetahuan saya, karena ia bilang nanti tidak ada uang na kasika kalau tidak pergi jualan," ungkapnya.
Sebenarnya sebelum berjualan jalangkote, Rizal berjualan putu.
Rizal yang baru duduk di bangku kelas 5 SD ini, berjualan sebelum berangkat ke sekolah, dan hasil jualannya pun disisihkan sebagian untuk Ibunya.
"Pertamanya putu na jual, dia pergi jualan sebelum ke sekolah. Itumi nanti hasil jualannya ia pakai jajan," tuturnya