Bocah Penjual Gorengan Dibully
Asal Mula Nama Jalangkote, Jajanan Bocah Penjual Gorengan yang Dibully
Nama jajanan Jalangkote belakangan ini banyak menjadi perbincangan masyarakat Indonesia.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Nama jajanan Jalangkote belakangan ini banyak menjadi perbincangan masyarakat Indonesia.
Panganan ini ikut viral setelah seorang bocah laki-laki berusia 12 di Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sulsel menjadi korban perundungan saat berjualan jajanan ini.
Jalangkote sendiri merupakan jajanan khas Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Bentuknya dan isinya mirip dengan kue pastel basah.
• Disebut Fadli Zon Ambil Alih Pekerjaan Tukang Parkir, Ganjar: Maaf Kalau Panjenengan Tak Berkenan
• Penipu Lowongan Kerja Cewek-cewek Semarang Jongkok Dikelilingi Warga, Wajahnya Bersimbah Darah
• Kisah Kakak Beradik Asal Kendal Mualaf Saat Ramadhan, Dapat Hidayah Masuk Islam dengan Cara Berbeda
• Kader PAN Kota Tegal Sebut Amien Rais Sengkuni Bikin Kisruh Internal, PAN Jateng: Harus Ada Sanksi
Dilansir dari berbagai sumber, jajanan ini masuk dalam daftar 10 ikon kuliner Kota Makassar dan sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Nama jalangkote sendiri berasal dari kata "Jalang" yang berarti jalan dan "Kote" yang berarti berkotek atau teriak.
Panganan ini dulunya dijajakan oleh anak kecil yang berjalan kaki sambil berteriak-teriak.
Oleh sebab itu jajanan ini dinamakan Jalangkote.
Jajanan ini mudah dijumpai di daerah Sulawesi selatan khususnya Makassar.
Jalangkote hampir mirip dengan kue pastel, mulai dari bentuk hingga isian.
Namun bedanya, jika pastel dimakan dengan cabai rawit, Jalangkote dimakan dengan sambal cair yang terdiri dari campuran cuka dan cabe.
Kulit Jalangkote juga lebih tipis daripada kulit kue pastel basah.
Biasanya jajanan ini diisi dengan potongan kentang, wortel yang dipotong dadu.
Kemudian ada tauge serta laksa yang ditumis dengan bawang putih, bawang merah, merica serta bumbu lainnya.
Isian jajanan ini menggunakan bumbu rempah Pala dan Jinten.